Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh
Iza mengatakan, proses perdamaian di Aceh telah menjadi kisah sukses dan dapat jadi pembelajaran bagi negara lain. “Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, semua pihak terus membangun kerja sama yang konstruktif untuk perdamaian berkelanjutan di Aceh. Sebagai model yang baik bagi resolusi konflik, proses perdamaian di Aceh menawarkan pelajaran yang sangat berharga bagi negara yang terkena dampak konflik, termasuk Myanmar,” ujar dia.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 24-25 Juli tersebut diikuti oleh 10 delegasi JMC Myanmar yang dipimpin oleh U Ko Ko Gyi, Vice Chairperson of JMC Union. Selama 2 hari itu peserta akan berdiskusi bersama narasumber dari Aceh yang sarat pengalaman tentang konflik dan perdamaian. Peserta juga akan mengunjungi tempat pemberdayaan ekonomi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) serta berkunjung ke Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar, selaku pimpinan adat yang dituakan.
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain