Azharuddin menuturkan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Aceh untuk rehabilitasi gedung tersebut berjumlah 2,3 miliar.
“Yang kita lihat ini sederhana, tapi maknanya cukup besar. Insya Allah kedepan dengan punya rumah singgah ini, pasien kita lebih teratur,” ujar Azharuddin.
Rumah singgah, sebut Azharuddin, akan dimanfaatkan untuk pasien JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) kelas 3, terutama pasien yang berada di luar Banda Aceh. Selain itu, fasilitas tersebut juga diharapkan dapat memberikan tempat persinggahan yang layak bagi pasien maupaun keluarga pasien di luar kota Banda Aceh.
“Saat ini rumah singgah baru menyediakan 132 tempat tidur. Kita berasumsi ini bisa memadai untuk 5 tahun kedepan. Berbagai fasilitas tersedia pada rumah singgah, seperti tempat tidur, sprei, tempat makan, kamat mandi, kipas angin dan lainnya,” kata dia.