Habanusantara.net – Siswa SMAN 7 Banda Aceh berhasil bikin harum nama Aceh Khususnya Banda Aceh setelah film dokumenter berjudul ‘Tarek Pukat’ keluar sebagai Juara 1 Nasional di Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) XVI, Minggu (14/9/2025).
Prestasi ini langsung menuai apresiasi dari dari Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab.
Daniel menilai capaian siswa SMAN 7 Banda Aceh ini bukan sekadar kemenangan biasa.
Menurutnya, anak muda Aceh sudah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, mereka bisa bersaing bahkan mengalahkan peserta dari berbagai provinsi lain di Indonesia.
“Prestasi ini luar biasa. Saya secara pribadi dan kelembagaan DPRK Banda Aceh memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada siswa SMAN 7 Banda Aceh.
Mereka berhasil mengangkat kearifan lokal Aceh dalam bentuk film dokumenter dan diakui secara nasional,” kata Daniel Abdul Wahab, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, film Tarek Pukat yang bercerita tentang tradisi nelayan di Gampong Jawa adalah bukti nyata bahwa budaya lokal Aceh punya nilai besar untuk dipromosikan.
Menurut Daniel, lewat media kreatif seperti film, generasi muda bisa menjaga identitas sekaligus memperkenalkan Aceh ke dunia luar.
“Kita berharap kemenangan ini bisa jadi pemantik semangat bagi sekolah lain di Banda Aceh, bahkan di seluruh Aceh, untuk terus berkarya. Jangan hanya puas sampai di sini, anak-anak kita harus kita dukung supaya bisa menembus level yang lebih tinggi lagi, baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Daniel juga menegaskan, DPRK Banda Aceh siap memberikan ruang dan dorongan bagi generasi muda agar terus berkembang.
Keberhasilan siswa SMAN 7 Banda Aceh ini jadi bukti pentingnya perhatian serius pada dunia pendidikan, seni, dan budaya.
Festival Film Pelajar Jogja XVI sendiri tahun ini diikuti 82 karya film pendek dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, hanya 25 film yang berhasil masuk nominasi dan diundang ke Yogyakarta.
Tarek Pukat akhirnya keluar sebagai Juara 1 kategori dokumenter dan membawa pulang Dewantara Award.
“Sekali lagi kita bangga, Aceh bisa berdiri di podium tertinggi melalui karya anak SMA. Ini membuktikan Aceh tidak kekurangan talenta, tinggal bagaimana kita semua mendukung mereka,” tutup Daniel.[is]