Habanusantara.net- Fenomena panic buying bahan bakar minyak (BBM) melanda hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pantauan media ini SPBU Jeulingke, Banda Aceh, ribuan warga menyerbu SPBU sejak pagi, memicu antrean panjang hingga lebih dari 1 kilometer dan menyebabkan kemacetan total di berbagai ruas jalan.
Masyarakat rela antre panjang hingga berjam-jam untuk kebutuhan kendaraan. “Saya sudah antre dua jam untuk isi Pertalite. Sebelumnya saya sudah mencari ke semua SPBU di kota tapi semuanya kosong,” keluh Yuna, warga Syiah Kuala, saat ditemui di lokasi.
Ia mengaku khawatir tidak bisa beraktivitas jika BBM benar-benar hilang dari pasaran. “Motor saya hampir habis bensinnya. Kalau tidak dapat hari ini, besok saya tidak bisa kerja,” tambahnya.
Situasi serupa dirasakan Nora, warga Emperum. Ia mengatakan jalur dari tempat tinggalnya menuju Banda Aceh dipenuhi antrean panjang di setiap SPBU yang masih memiliki stok. Ia berupaya mencari SPBU yang tidak antre panjang, namun nihi.
“Tidak ada yang tidak penuh, semua ramai. Kadang saya heran kenapa bisa habis barengan begini,” terangnya.
Nora berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah cepat untuk memastikan pasokan BBM kembali stabil. Menurutnya, jika kondisi ini dibiarkan, dampaknya akan merembet ke sektor lain.
“Kalau akses nasional masih putus dan distribusi tidak segera lancar, bukan hanya BBM yang langka. Kebutuhan pokok lain juga bisa terdampak,” katanya.
Hingga hari ini, antrean panjang masih terus terjadi di sejumlah SPBU, tidak hanya di Banda Aceh tetapi juga di Aceh Besar, Pidie, Lhokseumawe, hingga Langsa. Banyak warga rela menunggu berjam-jam dalam kondisi hujan, sementara sebagian lainnya memilih membawa jeriken karena khawatir stok kembali habis dalam hitungan jam.[Fira]
