Habanusantara.net – Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Aceh menyerukan percepatan penanganan darurat pascabencana banjir dan longsor yang masih melumpuhkan sejumlah akses vital di berbagai wilayah Aceh.
Ketua Forum PRB Aceh, Hasan Bangka, meminta Panglima TNI segera menurunkan pasukan Zeni Tempur (Zipur) guna mempercepat pembangunan jembatan darurat dan pembukaan jalur yang terputus.
Menurut Hasan, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa konektivitas antarwilayah saat ini menjadi kebutuhan paling mendesak. Tanpa akses yang pulih, distribusi bantuan, mobilisasi logistik, serta proses evakuasi warga masih sangat terhambat.
“Dalam kondisi kedaruratan seperti ini, setiap jam sangat berarti. Zipur TNI memiliki kemampuan, peralatan, dan pengalaman untuk membangun jembatan darurat dalam waktu cepat. Itu yang Aceh butuhkan sekarang,” ujar Hasan, Selasa Senin 2 Desember 2025.
Ia mencontohkan situasi di Awe Geutah, Kabupaten Bireuen, di mana jembatan utama Kutablang putus akibat banjir besar. Meski Balai Jalan dan Jembatan saat ini sedang mengerjakan jalur alternatif, kehadiran pasukan Zipur diyakini dapat mempercepat pemulihan akses secara signifikan.
Selain Bireuen, sejumlah jalur kritis lain seperti akses Bireuen–Aceh Utara, Aceh Tengah–Bener Meriah, serta beberapa kawasan pedalaman dilaporkan masih sulit dijangkau dan membutuhkan intervensi cepat.
Hasan menegaskan bahwa percepatan pembukaan jalur bukan hanya soal logistik, tetapi juga terkait keselamatan warga yang masih terisolasi dan membutuhkan layanan medis maupun dukungan kemanusiaan.
“TNI selalu hadir ketika negara membutuhkan kemampuan teknis di lapangan. Kami yakin Panglima TNI akan merespons dengan cepat demi keselamatan masyarakat Aceh,” ucapnya.
Forum PRB Aceh berharap kolaborasi lintas lembaga dapat dipercepat agar pemulihan akses dan distribusi bantuan dapat berjalan lebih efektif dalam beberapa hari ke depan.
