Habanusantara.net – Pasca sempat menembus rekor tertinggi Rp7.700.000 per mayam beberapa pekan lalu, harga emas di Banda Aceh kini kembali turun. Hari ini, Selasa (28/10/2025) harga emas per mayam turun ke harga Rp6.900.000 per mayam belum termasuk ongkos pembuatan.
Harga ini merosot sekitar Rp800.000 dalam kurun tiga pekan terakhir. Menurut pedagang emas di Banda Aceh, Daffa, bahwa penurunan ini dipicu oleh melemahnya aktivitas pembelian emas oleh investor global dan negara besar seperti Tiongkok serta India.
Beberapa waktu lalu, kenaikan harga emas sangat signifikan karena tingginya permintaan dari India, terutama saat musim pernikahan, dan juga aksi borong dari investor asing.
“Tapi sekarang, mereka sudah menahan diri, tidak beli dan tidak jual, jadi pasar global sedang diam. Dari situ harga mulai turun drastis,” jelas Daffa.
Meski demikian, penurunan harga tidak serta-merta menurunkan minat masyarakat Aceh untuk berinvestasi emas. Menurut Daffa, daya beli masyarakat masih cukup stabil, dengan perbandingan sekitar 60 persen pembeli dan 40 persen penjual.
“Masyarakat Aceh masih percaya pada emas. Walaupun naik-turun, emas tetap dianggap aset paling aman. Kalau dilihat dari sejarah 20 tahun terakhir, harga emas memang tidak pernah turun kembali ke harga tiga tahun sebelumnya. Jadi secara jangka panjang, tetap naik,” ujarnya.
Selain emas perhiasan, harga emas Antam juga menunjukkan penyesuaian. Daffa menyebutkan, saat ini harga jual emas Antam berada di kisaran Rp3.100.000 per gram, dengan tingkat transaksi relatif seimbang antara pembeli dan penjual.




















