Jamri, seorang warga Kecamatan Bandar, Kabupaten setempat, mengaku kesulitan untuk membeli harga beras per sak karena harganya yang begitu tinggi, sementara untuk kopi yang menjadi nadi kehidupan belum panen.
“Terpaksa beli secara eceran karna harganya mahal, lagian pendapatan kami sebagai penati adalah kopi tapi kopi belum musim panen, “kata Jamri, Rabu (9/7/2025) kepada media ini.