Haba Nusantara.net– Di tengah gelombang boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, publik Indonesia tengah mengalihkan selera ke ayam goreng lokal yang tak kalah menggoda.
Salah satu nama yang tiba-tiba viral di linimasa X (dulu Twitter) adalah Almaz Fried Chicken, gerai ayam goreng berbumbu rempah khas Arab yang punya vibe internasional, tapi ternyata dibikin 100% oleh anak bangsa!
Bukan sekadar tren kuliner musiman, Almaz Fried Chicken sukses mencuri perhatian netizen berkat rasa otentik, harga bersahabat, dan misi sosial yang bikin hati adem.
Bahkan banyak yang mulai menyebutnya sebagai “dupe-nya Albaik”, brand ayam goreng legendaris dari Arab Saudi yang bikin antrean jemaah haji seperti nunggu masuk konser Coldplay.
Isinya
Ayam Goreng Bumbu Arab, Tapi Made in Indonesia
Dibanding ayam goreng tepung biasa, Almaz Fried Chicken tampil beda dengan bumbu rempah khas Arab Saudi yang nendang di lidah.
Didirikan oleh Okta Wirawan pada 14 Juni 2024, Almaz Fried Chicken bernaung di bawah grup yang sama dengan Nasi Kebuli Abuya.
Konsepnya memang terinspirasi dari legendarisnya ayam goreng Albaik yang jadi favorit di Arab Saudi.
Namun, si founder, Okta Wirawan, mengaku meracik bumbu ini dengan cita rasa yang pas banget buat orang Indonesia, jadi gak cuma “asing” tapi tetap mantap dan akrab di lidah.
“Kami enggak cuma pengen bikin ayam goreng biasa, tapi yang bisa dinikmati banyak orang dan punya nilai lebih, termasuk sosial dan spiritual,” kata Okta saat diwawancara.
Benar saja, Almaz Fried Chicken sudah buka lebih dari 70 gerai dan omzetnya tembus Rp 40 juta per hari per gerai. Gak heran kalau banyak investor mulai intip-intip peluang waralabanya. Cukup menggiurkan, kan?
Menu andalan mereka adalah ayam goreng dengan balutan bumbu rempah khas Timur Tengah, lengkap dengan sambal bawang, saus garlic creamy, hingga nasi kebuli yang legit.
Bukan ayam frozen, tapi ayam segar yang diracik dengan teknik bumbu meresap sampai tulang. Ini bukan klaim kosong—tim Almaz bahkan sempat ikut jastip Albaik hanya untuk riset rasa. Totalitas, Bung!
“Kita pengin bikin ayam goreng yang bukan cuma enak, tapi juga penuh berkah,” ujar Okta dalam wawancara dengan tuwaga.id.

Harga Bersahabat, Pahala Mengalir
Kalau kamu pikir ayam goreng Arab pasti mahal, siap-siap kaget! Paket paling murah cuma Rp 29.000 sudah dapat dua potong ayam plus nasi kebuli. Itu berarti satu potong ayam cuma sekitar Rp 14.500—murah meriah, tapi rasa tidak murahan.
Uniknya, ada pilihan sambal dan saus yang bikin pengalaman makan makin nagih: sambal bawang pedas manis dan saus garlic creamy yang menggoda lidah.
Salah satu rahasia sukses Almaz adalah penggunaan ayam segar, bukan frozen, supaya bumbunya meresap sempurna sampai ke dalam daging.
Jadi, jangan heran kalau teksturnya beda dari ayam goreng biasa.
Yang bikin Almaz makin dicintai bukan cuma soal rasa, tapi juga nilai spiritual yang diusung. Setiap harinya, 5% dari keuntungan disisihkan untuk disalurkan ke Palestina.
Selain itu, tiap cabang gerai juga membagikan 5 box paket nasi ayam gratis tiap kali omzet menembus Rp 1 juta per hari.
Jadi kalau kamu beli ayam gorengnya, bukan cuma kenyang… tapi juga insyaAllah berpahala.
“Makan ayam sambil sedekah? Baru kali ini makan bikin haru!” tulis salah satu netizen di X.
Selain itu, untuk omzet Rp 1 juta sehari per gerai, mereka membagikan 5 box nasi ayam goreng gratis kepada yang membutuhkan.
Saat omzet tembus Rp 40 juta, berarti sampai 200 box dibagikan setiap hari!
Nilai kemanusiaan ini yang membuat banyak netizen terpukau dan makin loyal. Siapa sangka, makan ayam goreng bisa sekalian berbagi kebaikan?
Bisa Gantikan Ayam Zionis? Netizen Menjawab: Bisa Banget!
Boikot global terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel membuat masyarakat mencari alternatif lokal yang halal, enak, dan punya sikap. Dalam konteks ini, Almaz Fried Chicken muncul sebagai jawaban sekaligus statement politik: makan enak tanpa rasa bersalah.
Dengan harga mulai dari Rp 14.500 per potong, menu seperti Panas 2 (nasi + 2 potong ayam) jadi pilihan rakyat jelata yang ingin makan enak tanpa merogoh dompet dalam-dalam.
Cita rasa bumbunya? Ada sentuhan kapulaga, jintan, lada hitam, dan paprika yang nendang tapi gak nyiksa.
Cocok buat lidah lokal yang mulai muak sama ayam goreng plastik ala franchise luar negeri.
Rasa Juara, Harga Rakyat, Spirit Bangsa
Almaz Fried Chicken bukan sekadar gerai ayam goreng viral. Ia adalah simbol perlawanan kuliner—bahwa anak bangsa bisa menciptakan produk berkualitas global, dengan harga masuk akal dan nilai kemanusiaan yang tinggi.
Apakah Almaz bisa gantikan ayam KFC yang mendukung Zeonis Israel? Kalau lihat tren saat ini, jawabannya: bisa banget, Bro! [Is]