
Pengalaman ini ia anggap sebagai hiburan keluarga sekaligus ajang melepas rindu bagi warga yang mengantar sanak saudara ke Tanah Suci yang berangkat langsung dari Bandara SIM.
Fenomena ini tak hanya menarik secara visual, tapi juga menjadi magnet ekonomi bagi masyarakat sekitar. Setiap harinya, puluhan lapak pedagang makanan ringan hingga minuman mulai bermunculan.
Mereka hadir di lokasi memeriahkan suasana dan menghadirkan nuansa seperti festival kecil musiman. Ini sangat membantu perekonomian masyarakat setempat.
“Sayangnya ini lagi musim bajak, kalau sudah ada padi lebih cantik lagi momennya,” tambah Nurul sambil tersenyum.