Habanusantara.net, Anggota Komisi I DPRK Banda Aceh, Ismawardi, mengingatkan Walikota Banda Aceh untuk lebih tegas dalam mengawasi pakaian Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Ia meminta agar Walikota menginstruksikan ASN, khususnya perempuan, untuk tidak mengenakan pakaian ketat saat bekerja, dimana pakaian yang nampak lekuk tubuh itu bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam. Apalagi saat ini penegakan syariat yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah kota.
Ismawardi menegaskan bahwa penegakan syariat Islam di Banda Aceh tidak hanya berlaku untuk masyarakat umum, tetapi juga harus tercermin dalam kedisiplinan para ASN di lingkungan pemerintahan.
Ia pun mengapresiasi pakaian yang dikenakan oleh Ibu Walikota, yang menurutnya sudah sangat sesuai dengan syariat Islam, yaitu longgar dan tidak sempit. Karenanya, ibu Walikota perlu memberikan perhatian lebih terhadap pakaian ASN yang masih belum sesuai dengan anjuran agama, khususnya bagi ASN perempuan yang dinilai sering mengenakan pakaian ketat.
“Sebagai kota yang menjalankan syariat Islam, penting bagi kita untuk memastikan bahwa tidak hanya masyarakat yang mematuhi peraturan syariat, tetapi juga ASN di lingkungan Pemko Banda Aceh. Kami meminta agar Walikota dapat lebih tegas dalam menegur ASN yang masih mengenakan pakaian ketat, terutama di kalangan perempuan, yang seharusnya mengenakan pakaian yang longgar sesuai dengan anjuran agama,” ujar Ismawardi saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurutnya, meskipun sudah ada banyak kebijakan yang mendukung penerapan syariat Islam di Banda Aceh, aturan tentang pakaian ASN masih perlu diperkuat agar lebih sesuai dengan ketentuan agama.
“Contoh yang baik sudah ditunjukkan oleh Ibu Walikota, yang selalu berpakaian sesuai dengan syariat, mengenakan pakaian yang longgar dan sopan. Ini harus menjadi teladan bagi seluruh ASN di lingkungan Pemko Banda Aceh. ASN diharapkan tidak hanya sekedar bekerja, tetapi juga menjadi contoh dalam menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Ismawardi juga mengingatkan bahwa penegakan syariat Islam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga menjadi kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk ASN.
Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk ASN perempuan, tetapi juga untuk seluruh ASN yang ada di Banda Aceh, baik pria maupun wanita. Semua diharapkan dapat menjalankan prinsip-prinsip syariat dengan baik, terutama dalam hal berpakaian yang mencerminkan kesopanan dan penghormatan terhadap ajaran agama.
“Ini akan menunjukkan bahwa pemerintah kota benar-benar serius dalam menegakkan syariat Islam, tidak hanya di tingkat masyarakat, tetapi juga di dalam lingkup pemerintahan,” tegas Ismawardi.
Ia berharap agar Walikota segera memberikan instruksi yang jelas mengenai hal ini, agar seluruh ASN bisa menyesuaikan diri dengan aturan yang ada dan lebih menghormati syariat Islam.
“Saya berharap semua ASN bisa mencontoh Ibu Walikota yang sudah sangat bersahaja dan berpakaian sesuai dengan syariat Islam. Pakaian yang longgar dan jauh dari kesan sempit adalah cerminan dari keseriusan kita dalam menjalankan syariat,” tambah Ismawardi.
Ismawardi juga memberikan apresiasi terhadap upaya Walikota Banda Aceh yang terus berjuang untuk menegakkan syariat Islam di berbagai sektor. Ia menilai bahwa penerapan syariat Islam di Banda Aceh merupakan langkah positif yang harus didukung oleh seluruh pihak, termasuk ASN di lingkungan Pemko.
“Saya yakin, jika seluruh ASN di Banda Aceh dapat mematuhi aturan ini dengan baik, maka akan tercipta lingkungan kerja yang lebih kondusif dan mencerminkan nilai-nilai syariat Islam. Ini juga akan memperkuat citra Banda Aceh sebagai kota yang serius dalam menjalankan syariat Islam,” tutupnya.[Is]
