Haba Nusantara.net, Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., mengajak para akademisi dari UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk berperan aktif dalam pembangunan Aceh. Ajakannya disampaikan saat melakukan silaturahmi ke kedua kampus tersebut pada Rabu, 5 Maret 2025. Kunjungan tersebut juga dilanjutkan dengan tausiah tentang arah pembangunan Aceh di hadapan civitas akademika dan ribuan mahasiswa di UIN Ar-Raniry.
Fadhlullah menekankan pentingnya sektor pendidikan dalam mewujudkan kemajuan Aceh. Ia menjelaskan bahwa pengembangan pendidikan menjadi prioritas utama bagi pemerintah, karena pendidikan adalah kunci kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami bersama Bapak Gubernur berkomitmen untuk mengutamakan pembangunan di sektor pendidikan, karena ini adalah hajat hidup orang banyak,” ujar Fadhlullah.
Dalam kesempatan tersebut, Fadhlullah juga berbagi informasi tentang perkembangan terbaru yang akan membawa dampak positif bagi Aceh, termasuk rencana investasi besar yang akan masuk ke provinsi ini. Menurut Fadhlullah, dalam waktu dekat, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) akan berkunjung ke Aceh untuk membahas investasi dan pembangunan masjid yang direncanakan di UIN Ar-Raniry. “Investasi ini akan memberikan banyak manfaat bagi pembangunan Aceh, terutama dalam pengembangan sektor pendidikan dan infrastruktur,” tambah Fadhlullah.
Setelah dari UIN Ar-Raniry, Fadhlullah melanjutkan kunjungannya ke Kampus USK. Di sana, ia kembali mengajak akademisi untuk memberikan saran dan masukan konstruktif bagi pemerintah dalam upaya membangun Aceh. “Kami berharap para akademisi dapat terus memberikan dukungan kepada pemerintah untuk mewujudkan visi dan misi kami dalam membangun Aceh yang lebih baik,” katanya.
Fadhlullah juga mengungkapkan bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia akademik sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang tepat dan efektif bagi kemajuan Aceh. “Kami membutuhkan pemikiran dan masukan dari para ilmuwan dan akademisi. Mari sama-sama kita bekerja untuk memajukan Aceh,” pungkasnya.
Kunjungan Fadhlullah ke kedua universitas tersebut menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan dunia pendidikan serta memperkuat komitmen bersama dalam membangun masa depan Aceh yang lebih baik.[]