Habanusantara.net, Sebanyak tiga orang tewas dan 81 lainnya terjebak di reruntuhan sebuah menara 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang wilayah tersebut pada Jumat, 28 Maret 2025.
Gempa yang berpusat di Myanmar itu juga menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai kota di Thailand, termasuk ibu kota Bangkok, dan beberapa wilayah di Myanmar serta China.
Menurut Wakil Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, tiga pekerja dilaporkan tewas setelah menara yang sedang dibangun di area Chatuchak runtuh akibat guncangan gempa.
Sebanyak 81 orang masih terjebak di dalam puing-puing bangunan, dan tim penyelamat sedang berusaha keras untuk menyelamatkan korban yang terperangkap.
“Pekerja yang terjebak dalam reruntuhan menara sedang dalam proses evakuasi, dan kami berharap dapat segera menemukan mereka,” ujar Wechayachai dalam keterangan pers yang dilaporkan AFP.
Guncangan gempa yang berasal dari Myanmar ini juga dirasakan sangat kuat di Bangkok dan daerah sekitarnya. Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengungkapkan bahwa banyak gedung pencakar langit di ibu kota Thailand yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
“Gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar telah merusak banyak gedung tinggi di ibu kota Thailand, Bangkok. Kami masih mendeteksi berapa banyak gedung yang rusak, dan kami bekerja keras untuk memastikan keselamatan warga,” jelas Sittipunt, seperti yang dilaporkan oleh CNN International.
Selain kerusakan di Bangkok, sejumlah wilayah di Myanmar seperti Sagaing, Mandalay, Bago, dan Magway juga mengalami kerusakan berat akibat gempa.
Bahkan, sebagian bangunan masjid di kota Taungoo, Myanmar, runtuh, menewaskan tiga orang, menurut laporan Reuters.
Pemerintah Thailand telah menetapkan Bangkok sebagai daerah bencana dan mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani kerusakan. Gubernur Sittipunt juga memerintahkan pendirian pusat komando tanggap darurat di kawasan Giant Swing untuk memfokuskan upaya penyelamatan dan evakuasi.
“Pusat komando tanggap darurat di Giant Swing akan menjadi pusat koordinasi utama dalam penanganan dampak gempa ini,” tambahnya.
Gempa ini juga memicu status darurat di beberapa wilayah di Myanmar, dengan junta militer setempat mengumumkan keadaan darurat di daerah yang paling terdampak.
Tim penyelamat di kedua negara kini bekerja keras untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak dan mengatasi kerusakan lebih lanjut.
Guncangan gempa yang dirasakan di Thailand juga menambah kekhawatiran warga, yang diminta untuk berhati-hati dan menghindari gedung bertingkat.
Meski begitu, pihak berwenang terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pemerintah dan petugas darurat.
Pemerintah dan tim penyelamat dari berbagai negara kini berfokus pada penanganan gempa ini, yang telah menimbulkan kerusakan yang meluas dan menimbulkan korban jiwa.
Upaya penyelamatan di Bangkok dan Myanmar terus dilakukan, sementara fokus utama tetap pada keselamatan warga dan bantuan darurat yang dibutuhkan.