Habanusantara.net– Jamaah Tarikat Syattariah atau Abu Habib Muda Seunagan di Kabupaten Nagan Raya melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 H, Sabtu (29/3/2025).
Shalat Ied yang diikuti oleh ribuan jamaah ini berlangsung di Masjid Jamik Abu Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, yang menjadi pusat pelaksanaan ibadah pada hari raya umat Islam tersebut.
Bupati Nagan Raya, DR. TR Keumangan, yang juga merupakan cucu dari Abu Habib Muda Seunagan, tampil sebagai khatib dalam Shalat Idul Fitri ini.
Sementara Imam Said Kamaruddin memimpin jalannya shalat. Suasana khusyuk dan penuh rasa syukur menyelimuti jamaah yang hadir di masjid tersebut.
Selain di Peuleukung, pelaksanaan Shalat Idul Fitri juga dilaksanakan di berbagai titik di Nagan Raya.
Di antaranya di Polo Ie Desa Rambong, Kecamatan Seunagan, Cot Kanti Kecamatan Kuala, Desa Krueng Kulu, Blang Bayu, Keude Seumot, Blang Preh Desa Gampong Teugeh, dan Tadu Raya.
Sejumlah jamaah yang berasal dari luar daerah seperti Takengon, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Barat, hingga Pidie turut hadir dalam perayaan ini.
Bupati Nagan Raya, yang akrab disapa TRK, menyampaikan bahwa jamaah yang melaksanakan Shalat Idul Fitri pada hari ini sudah menyelesaikan puasa selama 30 hari penuh di bulan Ramadan.
Dalam ceramahnya, TRK menjelaskan bahwa meskipun pelaksanaan Shalat Idul Fitri dilakukan lebih awal dua hari dari pemerintah, hal tersebut sudah menjadi tradisi yang diikuti sejak zaman Abu Habib Muda Seunagan.
“Kami mengikuti metode sejak Abu Habib Muda, yaitu tap bilangan lima, dan ini sudah berlangsung puluhan tahun,” ujar TRK.
TRK juga mengimbau kepada jamaah yang hadir untuk menghormati orang lain yang masih berpuasa dan menjaga adab pada hari raya.
“Jangan makan sembarangan dan merokok di depan orang yang masih berpuasa. Mari kita saling menghormati,” pesannya.
Setelah selesai melaksanakan shalat, Bupati Nagan Raya bersama keluarga turut bersalaman dengan jamaah, menyebarkan salam hangat dan kebahagiaan dalam suasana hari raya.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri oleh Jamaah Tarikat Syattariah ini menegaskan kekayaan tradisi dan keberagaman dalam merayakan hari kemenangan, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar umat.
Dengan semangat kekeluargaan dan rasa syukur, hari raya ini menjadi momen yang penuh berkah bagi seluruh jamaah yang hadir.[]