Wisata

Unik dan Lezat, Dendeng Jantung Pisang Menjadi Oleh-Oleh Khas Kota Langsa

×

Unik dan Lezat, Dendeng Jantung Pisang Menjadi Oleh-Oleh Khas Kota Langsa

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net, Dendeng pada umumnya dikenal sebagai makanan olahan daging sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah, namun Kota Langsa memiliki varian yang sangat unik, yakni Dendeng Jantung Pisang. Produk kuliner ini kini menjadi oleh-oleh khas yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Kota Langsa. Rasanya hampir serupa dengan dendeng daging, namun dengan bahan dasar yang jauh lebih unik, yaitu jantung pisang. Dendeng Jantung Pisang tidak hanya menarik karena cita rasanya yang lezat, tetapi juga karena proses pembuatannya yang penuh tantangan.

Dendeng Jantung Pisang ini dibuat oleh kelompok yang dipimpin oleh Rosita. Proses lahirnya produk ini berawal dari sebuah event besar di Kota Langsa pada 2019. Dalam acara tersebut, setiap gampong diminta untuk memamerkan produk unggulan dari daerah mereka. “Waktu itu, Geuchik Sidodadi, Bapak Rahmat, meminta saya untuk membuat sesuatu yang unik yang bisa dipamerkan di acara besar di Kota Langsa. Kami berpikir keras, dan akhirnya terlintas ide untuk membuat dendeng dari Jantung Pisang,” kata Rosita, yang lebih akrab disapa Mak Itah.

Proses eksperimen untuk menemukan resep yang tepat tidaklah mudah. Rosita dan timnya melakukan tujuh kali percobaan sebelum akhirnya menemukan komposisi yang pas. Selama dua hingga tiga bulan, mereka mencoba berbagai resep dan metode hingga akhirnya mendapatkan hasil yang diterima baik oleh masyarakat, khususnya warga Gampong Sidodadi. “Kami mencoba memberikan tester kepada tetangga, kelompok kami, hingga kepada Bapak Geuchik, dan hasilnya sangat memuaskan. Semua orang menyukainya, dan kami pun mulai memproduksi secara massal,” ujar Rosita.

Dendeng Jantung Pisang pertama kali dinamakan Khatulistiwa Dendeng Jantung Pisang. Namun, karena nama tersebut sudah digunakan oleh banyak orang, Rosita akhirnya mengusulkan nama baru untuk produk ini, yaitu Baci Rasa Dendeng Jantung Pisang, yang kini sudah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Nama yang unik ini mencerminkan karakteristik produk yang berbeda dari dendeng biasa.

Seiring berjalannya waktu, produk ini semakin dikenal luas. Terlebih lagi, meski sempat terhambat oleh pandemi COVID-19, permintaan terhadap Dendeng Jantung Pisang justru meningkat tajam setelah pandemi mereda. Setiap kali produksi, Rosita bersama kelompoknya mampu memproduksi 100 hingga 200 bungkus dengan ukuran 100 gram, dan hampir semuanya habis terjual. “Alhamdulillah, meski ada beberapa kali stok yang tidak habis, namun dalam beberapa bulan terakhir, hampir selalu habis terjual,” ujarnya dengan bangga.

Dendeng Jantung Pisang kini tersedia di outlet mereka yang terletak di Pondok Pabrik, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, tepatnya di Warung Kopi Cousar. Untuk setiap bungkus dengan berat 100 gram, harga yang dipatok adalah sekitar Rp 25.000. “Kami selalu siap memenuhi permintaan, kecuali jika stok sedang habis atau sedang masa produksi,” tambah Rosita.

Dendeng Jantung Pisang bukan hanya cocok sebagai teman ngemil, tetapi juga dapat dijadikan lauk pendamping nasi. Produk ini memiliki manfaat lebih karena terbuat dari bahan alami yang sehat dan tentunya cocok bagi para vegan. Fajri, seorang warga Langsa yang juga seorang vegan, mengungkapkan bahwa dendeng ini sangat cocok baginya. “Karena saya vegan, dendeng ini menjadi pilihan yang tepat. Selain sehat, harganya juga terjangkau,” ujarnya. Fajri bahkan mengatakan bahwa Dendeng Jantung Pisang ini adalah oleh-oleh yang wajib dicoba setiap kali berkunjung ke Langsa. “Biasanya saya pesan lebih awal, takut kehabisan,” tambahnya.

Menurut Fajri, Dendeng Jantung Pisang merupakan produk kuliner yang sangat cocok menjadi ikon Kota Langsa. “Produk ini sangat unik dan jarang ditemukan di tempat lain. Rasanya enak dan cocok dijadikan cemilan. Ini adalah oleh-oleh yang paling pas jika berkunjung ke Langsa,” ujar Fajri.

Dendeng Jantung Pisang memang menjadi simbol dari kreativitas dan inovasi kuliner di Kota Langsa. Dengan bahan yang sederhana namun pengolahan yang unik, produk ini berhasil meraih tempat di hati banyak orang. Ke depannya, Rosita berharap produk ini bisa semakin dikenal dan diterima oleh lebih banyak orang, sehingga menjadi oleh-oleh khas yang semakin populer, tidak hanya di Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia.***

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Wisata

  Habanusantara.net – Wisatawan yang berencana mengunjungi Sabang dalam waktu dekat tampaknya harus menghapus salah satu destinasi unggulan dari daftar kunjungan mereka. Tugu Kilometer Nol Sabang –ikon geografis dan pariwisata…

Wisata

Habanusantara.net – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh secara resmi menutup sementara akses kunjungan ke kawasan Tugu Kilometer Nol, ikon pariwisata nasional yang terletak di Taman Wisata Alam Pulau…

close