Habanusantara.net, Di tengah hiruk-pikuk kota yang penuh kesibukan, Pemandian Gunung Pandan di Kabupaten Aceh Tamiang menjadi oase bagi para pencari ketenangan.
Destinasi wisata yang terletak di Desa Selamat, Kecamatan Tenggulun, ini menawarkan panorama alam yang memikat, suasana asri, dan udara segar khas pegunungan.
Keindahan alami yang memanjakan mata dan pengalaman relaksasi yang menyegarkan menjadikan tempat ini semakin populer di kalangan wisatawan.
Berjarak sekitar 45 kilometer atau satu jam perjalanan dari pusat kota Aceh Tamiang, Pemandian Gunung Pandan mudah dijangkau.
Para pengunjung akan disambut dengan petunjuk jalan yang jelas, memudahkan perjalanan menuju lokasi.
Sepanjang rute, pemandangan perkebunan kelapa sawit yang hijau berpadu dengan udara sejuk pegunungan menciptakan suasana yang menyenangkan. Ketika jalan mulai sempit, berbatu, dan suasana hutan semakin terasa, tandanya Anda sudah dekat dengan tujuan.
Sesampainya di Desa Selamat, wisatawan hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit untuk mencapai pemandian ini.
Di sepanjang perjalanan, gemuruh air sungai yang jernih mulai terdengar, menyatu dengan keindahan alam sekitar yang masih alami. Batu-batu besar menghiasi aliran sungai, sementara pepohonan rimbun memberikan keteduhan dan kesegaran udara yang jarang ditemukan di tempat lain.
Menurut Amey, salah seorang pemilik warung yang sudah lama berjualan di sekitar Pemandian Gunung Pandan, daya tarik utama tempat ini adalah suasananya yang alami dan fasilitas yang terus berkembang.
“Selain pemandangan yang indah, di sini sekarang ada homestay, pondok-pondok sewa, dan pentas seni. Jadi, pengunjung semakin ramai, terutama saat libur,” katanya.
Homestay di Gunung Pandan menjadi pilihan favorit bagi wisatawan dari luar daerah seperti Medan, Pematang Siantar, hingga Lhokseumawe. Selain itu, pondok-pondok sederhana yang disewakan dengan harga Rp30 ribu per kotak menyediakan tempat bersantai yang nyaman di tepi sungai.
Untuk wisatawan yang ingin menikmati aliran sungai, tersedia juga jasa sewa ban dengan harga terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, tergantung ukuran.
Tidak hanya itu, Gunung Pandan juga dikenal sebagai tempat favorit komunitas pecinta alam untuk berkemah.
Keheningan malam di kaki bukit berpadu dengan gemercik air sungai menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan. Saiful, salah seorang pengunjung yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan rencananya untuk berkemah di sana.
“Kami mau camping di sini, suasananya tenang sekali. Homestay sudah penuh, jadi kami bawa perlengkapan sendiri,” ujar Saiful yang membawa istri dan tiga anaknya.
Selain pemandian utama, wisatawan juga dapat mengeksplorasi air terjun yang terletak sekitar 15 menit dari lokasi pemandian.
Suara derasnya air yang jatuh dari ketinggian, berpadu dengan suasana hutan, menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi yang lebih suka petualangan, ada air terjun besar setinggi 20 meter yang dapat dicapai dengan perjalanan dua jam menggunakan kendaraan.
“Dulu tempat ini hanya sungai biasa, tapi sekarang sudah banyak pengunjung karena keindahannya memang berbeda,” tambah Amey.
Ia juga menyebut bahwa komunitas anak muda sering mengadakan pentas seni di lokasi ini, menjadikan Gunung Pandan tidak hanya destinasi wisata alam, tetapi juga tempat berkumpulnya kreativitas.
Salah satu keunggulan Pemandian Gunung Pandan adalah lokasinya yang strategis. Letaknya lebih dekat ke Sumatera Utara dibandingkan wilayah Aceh lainnya, membuat biaya transportasi menjadi lebih terjangkau.
Dari Medan, wisatawan hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan untuk mencapai Aceh Tamiang.
“Biaya akomodasi di sini jauh lebih murah dibandingkan daerah lain, makanya banyak wisatawan dari luar kota yang datang,” jelas Amey.
Kemudahan akses ini menjadikan Pemandian Gunung Pandan sebagai salah satu destinasi unggulan di Aceh Tamiang.
Pemandian Gunung Pandan tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Dengan segala daya tariknya, tempat ini layak menjadi tujuan utama wisata alam di Aceh Tamiang. Suara gemercik air sungai, udara sejuk pegunungan, dan keramahan penduduk setempat menciptakan suasana yang tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menenangkan jiwa.***