Haba Nusantara.net– Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Teuku Irwan Djohan dan Khairul Amal menawarkan solusi untuk mengatasi masalah sampah yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
Pada debat publik kedua ini, Irwan Djohan mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap sampah. Menurutnya, sampah bukanlah sekadar masalah, tetapi peluang yang dapat memberikan manfaat ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Sampah jangan dilihat sebagai masalah, tetapi sebagai anugerah yang bisa memberikan nilai ekonomi. Dengan bekerja sama dengan pihak swasta dan investor, kita akan membangun infrastruktur daur ulang untuk mengolah sampah menjadi produk bermanfaat,” ujar Irwan dalam debat terakhir, Rabu (20/11/2024).
Ia menambahkan, produk hasil daur ulang ini nantinya dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur maupun kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Paradigma ini harus diubah agar sampah bisa menjadi aset ekonomi bagi Banda Aceh,” tegasnya.
Berbeda dari Irwan Djohan, pasangan calon nomor urut 01, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah, menawarkan pendekatan berbasis teknologi untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Banda Aceh.
Menurut Illiza, sistem pengelolaan sampah saat ini masih jauh dari efisien.
“Kami akan menerapkan sistem persampahan yang terintegrasi secara teknologi, termasuk aplikasi mobile untuk memantau pengambilan sampah secara real-time,” jelasnya.
Selain itu, Illiza juga berkomitmen mengembangkan program bank sampah digital di tingkat gampong guna meningkatkan partisipasi masyarakat.
“Dulu, saat kami memimpin, bank sampah sudah mulai dikembangkan. Ke depan, kami akan memberikan reward digital sebagai insentif untuk mendorong pemilahan sampah di rumah tangga,” paparnya.
Jika terpilih sebagai wali kota, pasangan ini menjanjikan pembangunan pengolahan sampah secara modern menggunakan teknologi seperti waste-to-energy untuk mengubah sampah menjadi energi listrik.
“Pada intinya melalui teknologi dan digital kita upayakan pengelolaan sampah yang baik,” tuturnya.[Rz]