Headline

20 Tahun Tsunami Aceh, Pj Gubernur Safrizal Kenang Bantuan Cepat AS: “Aceh Tak Akan Lupa”

×

20 Tahun Tsunami Aceh, Pj Gubernur Safrizal Kenang Bantuan Cepat AS: “Aceh Tak Akan Lupa”

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net – Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Amerika Serikat atas bantuan cepatnya bagi masyarakat Aceh selama proses pemulihan pasca-bencana tsunami 2004.

Hal ini disampaikannya pada pembukaan pameran bertajuk Kemitraan yang Tangguh di Museum Tsunami Aceh, Minggu (10/11/2024), bertepatan dengan peringatan dua dekade tragedi yang mengguncang Aceh.

“Masyarakat Aceh tak akan melupakan dukungan cepat dan tulus dari pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat yang sangat krusial dalam momen tersebut,” ujar Safrizal.

Pameran ini, diselenggarakan oleh USAID, menampilkan kolaborasi yang terjalin sejak 20 tahun lalu dalam upaya rekonstruksi Aceh dan sebagai simbol ketangguhan serta solidaritas internasional.

Tragedi tsunami bukan hanya merusak fisik daerah, tetapi juga menciptakan kesadaran baru bagi masyarakat Aceh tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.

“Gempa dan tsunami dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan. Dari bencana ini, kita belajar pentingnya kesiapan dan bantuan cepat dalam menyelamatkan nyawa,” tambah Safrizal.

Ia juga mengenang bantuan cepat dari militer AS yang saat itu berada di dekat perairan Aceh, memungkinkan AS untuk mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln segera setelah bencana terjadi.

Safrizal berharap kolaborasi antara Aceh dan AS ini dapat menginspirasi generasi muda Aceh.

“Pameran ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga untuk menanamkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Pameran yang terbuka hingga Juni 2025 di Museum Tsunami Aceh ini diharapkan menjadi ajang edukasi untuk memahami pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan besar seperti bencana.

Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen, menambahkan bahwa kehadiran AS di Aceh dua dekade lalu menunjukkan komitmen solidaritas yang kuat.

“Pameran ini bukan hanya mengenang mereka yang hilang, tetapi juga merayakan semangat masyarakat Aceh dan dampak kemitraan internasional dalam membangun kembali daerah ini,” ujar Cohen.

Lewat bantuan lebih dari 400 juta dolar AS, AS telah membantu lebih dari 580.000 warga terdampak dengan dukungan berupa infrastruktur, layanan medis, dan program ekonomi.

Pengunjung pameran dapat melihat berbagai artefak dan dokumentasi yang menggambarkan peran AS dalam pemulihan Aceh.

Beberapa di antaranya adalah pembangunan jalan Banda Aceh-Calang, revitalisasi industri kopi Gayo, dan peningkatan kemampuan mitigasi bencana di Aceh.

Selain itu, pameran ini menayangkan tiga film dokumenter mini yang mengisahkan perjalanan rekonstruksi Aceh setelah bencana.

Brigadir Jenderal Carla River dari Komando Indo-Pasifik AS juga turut hadir dan mengenang betapa cepatnya bantuan datang kala itu.

“Hanya 36 jam setelah permintaan bantuan dari Presiden Indonesia, pesawat militer AS tiba di Aceh,” ungkapnya, menekankan ketangguhan masyarakat Aceh yang terinspirasi dari kemitraan ini.[]

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close