HeadlineNasional

Nezar Patria Menggalakkan Digitalisasi Ekonomi Syariah di Aceh

×

Nezar Patria Menggalakkan Digitalisasi Ekonomi Syariah di Aceh

Sebarkan artikel ini
Wamenkominfo Nezar Patria (kedua dari kanan), Kepala Bank Indonesia Perwakilan Propinsi Aceh Rony Widijarto (kanan), Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Aceh Rahmat Hidayat (kedua dari kiri), Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam - UIN Ar-Raniry Banda Aceh Hafaz Furqoni (kiri) dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang "Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Mewujudkan Ekosistem Keuangan Digital yang Aman dan Terpercaya" di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Selasa (06/08/2024).
Wamenkominfo Nezar Patria (kedua dari kanan), Kepala Bank Indonesia Perwakilan Propinsi Aceh Rony Widijarto (kanan), Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Aceh Rahmat Hidayat (kedua dari kiri), Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam - UIN Ar-Raniry Banda Aceh Hafaz Furqoni (kiri) dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang "Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Mewujudkan Ekosistem Keuangan Digital yang Aman dan Terpercaya" di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Selasa (06/08/2024).

Habanusantara.net– Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengungkapkan potensi besar Aceh dalam mengembangkan ekonomi syariah melalui digitalisasi. Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan bersama Bank Indonesia Wilayah Aceh, Nezar menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam sistem ekonomi syariah untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat.

“Aceh memiliki peluang besar dalam penerapan keuangan syariah digital. Kehadiran aplikasi mobile banking berbasis syariah dan e-commerce yang semakin berkembang mempermudah layanan keuangan dan transaksi,” ujar Nezar Patria. “Digitalisasi ekonomi syariah di Aceh dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.”

Nezar menjelaskan bahwa regulasi melalui Qanun yang diterapkan di Aceh menjadi landasan kuat bagi pengembangan ekonomi syariah. Dalam era digital, proses ini dapat mempercepat transaksi dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. “Di era serba digital ini, kita melihat bagaimana ekonomi syariah dapat memberikan manfaat yang besar melalui kemudahan dan kecepatan transaksi,” tambahnya.

Salah satu contoh konkret yang disebutkan oleh Nezar adalah penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam transaksi syariah di Aceh. “QRIS sangat membantu UMKM dengan menghilangkan kebutuhan uang tunai dan mencatat transaksi secara otomatis. Hal ini membuat proses lebih praktis dan aman,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nezar juga menyoroti potensi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global, mengingat mayoritas populasi muslim di negara ini. “Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah di tataran global, sejajar dengan negara-negara seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab,” tegasnya.

FGD bertajuk “Peran Pemerintah dan Lembaga Keuangan Syariah dalam Mewujudkan Ekosistem Keuangan Digital yang Aman dan Terpercaya” ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Kominfo, Bank Indonesia Wilayah Aceh, PT Pegadaian Indonesia, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Acara ini dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto, diikuti oleh pidato dari Deputi Bisnis PT Pegadaian Kantor Area Aceh, Rahmat Hidayat, dan keynote speech oleh Wamenkominfo Nezar Patria.

Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan sektor swasta untuk membahas langkah-langkah strategis dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah digital di Aceh.[]

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close