Habanusantara.net – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Direktur Utama BSI Hery Gunardi meninjau showcase Desa Binaan dan UMKM BSI, serta layanan operasional cabang BSI di Banking Hall, Kamis (30/05/2024).
Pada kesempatan ini, Wapres juga sempat meresmikan dua Desa Binaan BSI Klaster Nilam dan Kopi. Wapres juga menyampaikan beberapa arahan, khususnya kepada BSI Aceh, terkait upaya pengembangan industri perbankan syariah di wilayah Aceh.
“Pertama, perluas jangkauan dan perkuat layanan perbankan syariah. Dorong ekspansi dan peningkatan kualitas layanan perbankan syariah sehingga industri perbankan syariah di Aceh lebih kompetitif dan berdaya saing,” pintanya.
Kemudian, Wapres juga meminta agar penyaluran KUR lebih optimal dan intensif, sehingga menjangkau lebih banyak pelaku UMKM produktif di berbagai daerah dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
“Selain itu, perkuat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang diyakini efektif menjangkau masyarakat yang belum terlayani bank-bank besar. Hal ini penting untuk mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah perdesaan,” ujarnya.
Wapres juga meminta agar aksesibilitas layanan perbankan terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperluas jaringan ATM hingga ke daerah-daerah, termasuk antisipasi kebutuhan ATM saat penyelenggaraan PON XXI 2024 pada bulan September.
“Kembangkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia perbankan syariah. Program pengembangan SDM perbankan syariah ini harus menjadi prioritas mengingat tingginya kebutuhan SDM di sektor ini,” imbaunya.
Sebab, tutur Wapres, ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan berintegritas tinggi akan mendukung pertumbuhan dan daya saing industri perbankan syariah. Pengembangan kompetensi juga harus mencakup penguasaan teknologi informasi di sektor perbankan syariah.
“Terus tingkatkan literasi, inklusi, dan digitalisasi keuangan syariah di Aceh. Tingkatkan sinergi dan kolaborasi multipihak secara berkesinambungan dalam peningkatan literasi masyarakat. Perluas edukasi keuangan syariah, mulai dari tingkat sekolah, pesantren, universitas, hingga komunitas masyarakat,” kata Wapres.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, digitalisasi menjadi hal yang tidak bisa ditunda. Untuk itu, industri perbankan syariah didorong harus selalu siap dengan infrastruktur digital yang andal dengan tingkat keamanan yang tinggi.
“Saya berharap gedung baru BSI ini tidak hanya menjadi penopang aktivitas operasional perbankan syariah, tetapi juga sebagai poros penggerak pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh. Sejalan dengan itu, Desa Binaan BSI diharapkan membantu meningkatkan kapasitas ekonomi di daerah perdesaan guna mewujudkan kesejahteraan yang lebih luas bagi masyarakat Aceh,” pungkasnya.