Habanusantara.net – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Direktur Utama BSI Hery Gunardi meninjau showcase Desa Binaan dan UMKM BSI, serta layanan operasional cabang BSI di Banking Hall, Kamis (30/05/2024).
Pada kesempatan ini, Wapres juga sempat meresmikan dua Desa Binaan BSI Klaster Nilam dan Kopi. Wapres juga menyampaikan beberapa arahan, khususnya kepada BSI Aceh, terkait upaya pengembangan industri perbankan syariah di wilayah Aceh.
Wapres juga meminta agar aksesibilitas layanan perbankan terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperluas jaringan ATM hingga ke daerah-daerah, termasuk antisipasi kebutuhan ATM saat penyelenggaraan PON XXI 2024 pada bulan September.
“Kembangkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia perbankan syariah. Program pengembangan SDM perbankan syariah ini harus menjadi prioritas mengingat tingginya kebutuhan SDM di sektor ini,” imbaunya.
Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa kopi dan nilam adalah produk unggulan Provinsi Aceh yang memiliki kualitas terbaik untuk dipasarkan ke mancanegara. Karenanya, BSI ingin agar kedua produk tersebut dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri serta pasar global.
“Nilam Aceh ini merupakan salah satu yang terbaik namun angka produksinya mulai berkurang, karenanya BSI ingin memfasilitasi para petani nilam untuk bangkit dan mengembangkan nilam sehingga memberikan manfaat ekonomi yang lebih optimal,” katanya.
“Sedangkan kopi Gayo yang merupakan kopi andalan dari Aceh harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun pasar global sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi,” ujarnya.
Menurut Hery, Desa Binaan BSI merupakan program kolaborasi BSI dengan BSI Maslahat untuk memfasilitasi pendampingan intensif, baik dalam aspek budidaya, peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan petani, maupun pemasaran serta memfasilitasi bantuan modal usaha untuk pengembangan kopi dan nilam.
“BSI dan BSI Maslahat juga bekerjasama dengan stakeholders lainnya, baik itu pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta perusahaan lain dalam pelaksanaan program di Aceh,” ujarnya.
Sebagai informasi, Klaster Perkebunan Kopi di Desa Gegerung dapat menghasilkan panen sebesar 69 ton dengan lahan seluas 30 hektar, dan jumlah mitra sebanyak 600 jiwa.
Sementara Klaster Perkebunan Nilam di Desa Blang Mee mampu menghasilkan 4.199 kg panen daun kering dan 102 kg sulingan minyak, dengan lahan pada tahap 1 seluas 6,6 hektar dari 20 hektar lahan yang direncanakan. Adapun desa binaan ini memiliki mitra sebanyak 365 jiwa.