Habanusantara.net – Dengan para jurnalis, Muhammad Alom, salah seorang pengungsi Rohingya yang terdampar di Lamreh, Aceh Besar, pada Minggu, 10 Desember lalu, bercerita tentang perjalanannya hingga sampai ke Indonesia.
Sebelumnya, Muhammad Alom beserta istri dan anaknya bertempat tinggal di Burma, salah satu pulau di kawasan Myanmar. Namun, di sana terjadi konflik di negaranya. Sehingga ia bersama keluarganya keluar dari tempat tinggalnya. Dan mengungsi ke Bangladesh.
Namun, harapan untuk menemukan tempat yang aman di Bangladesh ternyata sirna begitu saja. Alom menceritakan betapa tempat penampungan yang seharusnya memberikan kenyamanan justru penuh ketakutan dan kelaparan. “Di Bangladesh, kami hidup dalam ketakutan dan kelaparan, tidak ada makanan yang cukup,” ujarnya dengan nada pilu pada hari Senin, 11 Desember 2023, kepada para jurnalis.
Untuk melarikan diri dari penderitaan itu, Alom dan keluarganya tidak punya pilihan lain selain membayar agen perjalanan dengan harga yang mencengangkan. Dengan biaya 20,000 taka per kepala (setara dengan sekitar Rp2.839.896,86), mereka berani mengambil risiko perjalanan berbahaya menuju tiga negara tujuan: Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Beberapa hari melintasi laut yang ganas, perjalanan mereka akhirnya berakhir di pesisir Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, Indonesia.[SA]