
Kiprah Azmi tak berhenti di sana. Atas keberhasilannya mengelola TPA dan Masjid di Banda Aceh serta kedekatannya dengan para pemuda, pada 2004 tepatnya setelah Azmi berhasil selamat dari bencana dahsyat Tsunami yang melanda Aceh, azmi diminta oleh para tokoh masyarakat dan pemuda untuk maju dalam kontestasi pemilu di Aceh dan berkesempatan untuk masuk ke dunia politik. Dengan semangat dan tekadnya yang tak tergoyahkan, ia pun melangkah masuk ke dunia politik dan menjadi Anggota DPRK termuda pada usia 24 tahun.
Bahkan ketika berada di dewan, Azmi tetap setia kepada panggilan hatinya untuk mengajar ngaji dan membimbing anak muda. Dia mendirikan Kontak Tahajud Club 024 atau yang lebih dikenal dengan KTC 024, yaitu sebuah yayasan yang menggalakkan shalat tahajud, serta membina anak muda dan mengajak anak muda untuk gemar melakukan shalat tahajud.
Pada saat menjadi Dewan, azmi banyak menelurkan kebijakan positif disertai gebrakan gebrakan inovatif bagi kemajuan kota banda aceh dan terkenal sering melakukan sidak mendadak kepada instansi terkait demi mengawasi berjalannya pemerintahan kota banda aceh kala itu.
Ketika aktif di dewan, azmi mulai menghidupkan Kembali keahlian yang sudah ia asah sejak dini yaitu berdagang. Azmi pun kemudian memasuki dunia UMKM dan menderikan beberapa unit UMKM yang juga dibentuk dengan niat untuk membantu perekonomian Masyarakat Aceh pada saat itu terutama kalangan muda. Hingga saat ini azmi masih aktif membina beberapa UMKM di Aceh dan juga memiliki beberapa usaha UMKM yaitu Mie Pangsit Ustad Azmi yang berlokasi di Pidie dan Banda Aceh.
Azmi Hijrah Menuju Jakarta.





















