Habanusantara.net – Dampak banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara semakin menghantui warga setempat. Sebanyak 1.600 jiwa terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat banjir yang merendam sejumlah kecamatan.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara pada Selasa (5/9/2023) pukul 17.00 WIB mengindikasikan bahwa situasi terus memburuk, meningkatkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat.
Delapan kecamatan terdampak banjir, termasuk Samudera, Geurudong Pase, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Pirak Timur, Matangkuli, Cot Girek, dan Lhoksukon. Sebanyak 63 desa di wilayah tersebut terendam, mengakibatkan sekitar 1.600 jiwa terlantar.
Genangan air banjir bervariasi dalam tinggi, berkisar antara 30 hingga 70 sentimeter. Pemandangan jalan-jalan yang terendam air semakin umum, dengan Kecamatan Matangkuli, terutama di Desa Rayek Kuta, menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak.
Situasi ini telah memaksa masyarakat yang ingin melintas menggunakan sepeda motor untuk menyeberang dengan menggunakan becak atau mobil pick-up, dengan biaya jasa sebesar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per motor.
Salah satu warga yang menggunakan jasa angkutan motor, Arianda (25), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi tersebut. Dia menduga bahwa debit air akan semakin tinggi jika hujan terus turun. “Mungkin banjir akan semakin meluas jika hujan kembali terjadi nanti malam,” ujar Arianda.[]