Habanusantara.net, – Dalam upaya memperkuat perlindungan anak di Provinsi Aceh, Pemerintah Aceh bekerja sama dengan Unicef perwakilan Aceh dan Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) menggelar sebuah pertemuan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan layanan perlindungan anak.
Pertemuan yang diadakan di Ayani Hotel pada hari Rabu (07/06/2023) ini berhasil menarik perhatian 70 peserta dari berbagai lintas stakeholders dan forum anak di seluruh Aceh.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami, menyampaikan keyakinannya bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat membangun kolaborasi dengan sektor-sektor terkait dalam konteks memberikan layanan kepada anak. Ia menekankan bahwa masalah yang dihadapi oleh anak saat ini sangat bervariasi, mulai dari praktik kekerasan, eksploitasi, anak yang putus sekolah, anak rentan, stunting, hingga persoalan perlindungan anak lainnya. Oleh karena itu, kerja sama dan tanggung jawab bersama sangat diperlukan.
Bustami juga mengungkapkan kebanggaannya dan mengapresiasi Unicef Aceh, DP3A Aceh, dan PKPM Aceh atas keberhasilan program perlindungan anak yang telah dicapai.
Menurutnya, praktik baik ini menjadi bukti konkret bahwa dengan kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga masyarakat, serta lembaga pemerintah di tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi, dapat membangun mekanisme perlindungan anak yang maksimal di Aceh.
Sekda Aceh berharap inovasi-inovasi yang telah dikembangkan di beberapa daerah di Aceh sebagai pilot project UNICEF dan PKPM dapat diadopsi di daerah lain yang belum mendapatkan intervensi dari UNICEF.
Pemerintah Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap program-program yang dilaksanakan oleh PKPM dan UNICEF, baik dalam bentuk regulasi dan kebijakan yang diperlukan maupun dukungan lainnya yang berfokus pada aspek perlindungan anak.
Anita Dahal, Kepala Unicef Perwakilan Aceh, juga memberikan apresiasinya terhadap Pemerintah Aceh yang telah memberikan prioritas pada kesejahteraan dan keselamatan anak. Ia mengakui bahwa komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak layak mendapatkan penghargaan.
Anita menegaskan pentingnya dukungan dari semua mitra dan kolaborasi dengan pemerintah dalam memastikan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang tanpa terkena kekerasan, perlakuan yang salah, dan eksploitasi, sehingga mereka dapat mencapai potensi yang maksimal.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kesadaran dan pemahaman mengenai perlindungan anak semakin meningkat di Aceh. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan berbagai pihak terkait lainnya menjadi kunci penting dalam melindungi anak-anak dan memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan aman serta memanfaatkan potensi mereka secara optimal.[Is]