Habanusantara.net, Banda Aceh, Berdasarkan data dari Badan Pusat Statiktik (BPS) Aceh, mengalami deflasi pada bulan Agustus 2022, sebesar 0,32 persen. Selain kota Banda Aceh, Meulaboh terjadi deflasi sebesar 0,33 kemudian Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,98 persen.
“Apabila dirata-ratakan dengan Kabupaten Kota lain di Aceh dan termasuk propinsi, dan Nasional, Inflasi Kota Banda Aceh masih diatas rata-rata,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh, Dadan Supriyadi.
Pemerintah Kota Banda Aceh telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi di Kota Banda Aceh. Namun demikian Pemko tetap akan menjaga harga barang dan kebutuhan di Ibu Kota Propinsi di ujung barat ini agar tetap terkendali, Termasuk menjaga suplay dan demand terhadap beberapa sejumlah kebutuhan pokok apabila tiba-tiba terjadi gejolak harga.
“Kedepan apabila tetap juga terjadi gejolak harga, maka kita akan melakukan operasi pasar,” kata Bakri Siddiq Pj Wali Kota Banda Aceh kepada wartawan saat konferensi Pers, Kamis (1/9/2022) sore.
Bakri Siddiq mengatakan, pihaknya terus melakukan monitor terhadap persediaan bahan-bahan komoditi. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polresta Banda Aceh terkait Agar suplay sejumlah kebutuhan dan barang ke Banda Aceh tidak terganggu .
“Mudah-mudahan gejolak harga insha Allah tidak akan terjadi tinggi,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga kebutuhan pokok kemungkinan bisa saja terjadi kedepan, namun demikian pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menekan kenaikan harga tersebut, salah satunya dengan melakukan operasi pasar bersama bulog dan polresta Banda Aceh.
Ia juga berharap kenaikan harga sejumlah komoditi di Kota Banda Aceh tidak terjadi, jika pun nanti tetap terjadi, pihaknya akan menyampaikan kebijakan untuk melakukan antisipasi.
“Jikapun nanti kenaikan harga terjadi, pemerintah akan hadir dengan melakukan operasi pasar, dan menjaga suplay dan demand,” ujar Pj Wali Kota Banda Aceh itu.
Sementara itu, Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah, menjelaskan, bahwa mengisiniasi dengan pemerintah memunculkan satu gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Fokus program itu dilakukan diseluruh Indonesia, tidak hanya Provinsi Aceh termasuk Banda Aceh.
“Dalam program ini tentunya kita ingin melakukan suatu gerakan secara massif sehingga dampaknya nanti pengendalian suplay kemudian inflasi ini memang bisa kita jaga dengan baik,” ujarnya.[]