Sekjen PB Perpani, Prof Dr Nyak Amir menyambut kepulangan atlet panahan Indonesia dari SEA Games Vietnam di Bandara Sukarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (21/5/2021) pagi. Foto : Ist. |
Habanusantara.net Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Perkumpulan Panahan Indonesia (PB Perpani), Prof Dr Nyak Amir M.Pd menyambut kepulangan atlet tim panahan Indonesia dari SEA Games Vietnam di Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, Sabtu (21/5/2022) pagi.
Tim panahan nasional yang berkekuatan 10 atlet berhasil meraih lima medali emas dan satu medali perak, sekaligus juara umum di SEA Games Vietnam.
Nyak Amir kepada habanusantara.net melalui pesan layanan WhatsApp pagi tadi menjelaskan, dirinya mewakili Ketua Umum, Illiza Sa’aduddin Djamal menyambut kepulangan atlet tim panahan Indonesia dari multi event olahraga negara-negara Asia Tenggara di Vietnam.
“Ketua Umum, Illiza Sa’aduddin Djamal berhalangan hadir, karena ada agenda di Banda Aceh yang tidak bisa tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, atlet tim panahan Indonesia tiba di terminal 3 Bandara Sukarno-Hatta, sekitar pukul 07.05 WIB.
Nyak Amir mengatakan, turut hadir menyambut kepulangan para atlet panahan yaitu dari Kemenpora, KOI dan Wakil Ketua Umum II PB Perpani Dr Alman Hudri, M.Pd serta sejumlah pengurus.
Ia mengatakan, panahan Indonesia sukses meraih juara umum di Games Vietnam, setelah sukses mengemas lima medali emas dan satu medali perak dari 10 nomor lomba dengan 10 emas, 10 perak dan 10 medali perunggu yang diperebutkan.
Lima medali emas Indonesia itu, sebut Nyak Amir diraih Rezza Oktvia di nomor individual recurve women. Arif Dwi Pengestu (individual men), team recurve men dengan atlet Riau Ega Agata, Arif Dwi Pengestu dan Al iya total Bagas. Medali emas dari Mixed Team (Riau Ega Agata dan dan Rezza Octavia), team compound men ( Prima Wisnu, Deki Andika dan Hendika P).
Satu medali perak dari individual recurve men melalui pemanah Riau Ega Agata. “Dari 10 atlet yang kita kirim mengikuti SEA Games Hanoi, hanya tiga atlet yakni Pandu Putu Gina di individual recurve women, Sri Ranti individual compound women dan Lisnawanto di individual recurve men yang belum memperoleh medali,” sebutnya.
Profesor olahraga yang dikukuhkan beberapa waktu lalu di Universitas Syiah Kuala (USK) ini mengatakan, pencapaian impresif tersebut telah melampaui target yang sebelumnya dipasang PB Perpani beserta tim review percepatan prestasi olahraga nasional (PPON) Kemenpora.
Pada SEA Games 2019 Manila, Tim Panahan Indonesia hanya mampu mendulang 2 medali emas, 2 perak dan 4 medali perunggu.
Harmonisasi
“Kita bersyukur atas hasil yang diperoleh ini, merupakan rahmat dari Allah SWT dan juga upaya berlatih atlet yang maksimal sejak tiga tahun terakhir (2020, 2021 dan 2022),” katanya.
Kesuksesan itu, sebut Nyak Amir, menggambarkan kebersamaan tinggi dalam tim dan harmonisasi organisasi yang baik, pengurus, manajer serta pelatih. Saling bekerjasama dengan baik serta pesan moral yang selalu disampaikan ketua umum.
“Kita berharap dengan hasil SEA Games ini, atlet lebih mempersiapkan diri dan berlatih giat lagi untuk mengikuti Asian Games akhir tahun ini yang akan memperlombakan dua divisi yaitu recurve dan compound seperti SEA Games,” ujarnya.
Perhatian Kemenpora
“Kami berharap kepada pemerintah, Kemenpora khususnya agar lebih memberikan perhatian dan dukungannya ke Pelatnas panahan, khususnya team compound yang akan berakhir pemusatan latihan nasional (Pelatnas) nya 31 Mein ini yang dibiayai Kemenpora.
Ia mohon kepada Menpora dapat memberikan dukungan Pelatnas tahun ini kepada team compound, dapat berlangsung sampai dengan 31 Desember 2022, serta menambah kuota Pelatnas atlet compound yang hanya 4 orang dan recurve hanya 6 orang. “Padahal kita dapat mengirim full team 24 atlet,” katanya. (Sudirman Mansyur).
Terima Kasih Telah Membaca, Silahkan di Share ke yang Lain
Tinggal Komentar Anda