Berita

HUT Ke-32 Tahun, Flower Aceh Berikan Penghargaan KepadaTokoh Akar Rumput Dan Aktivis Perempuan Aceh

×

HUT Ke-32 Tahun, Flower Aceh Berikan Penghargaan KepadaTokoh Akar Rumput Dan Aktivis Perempuan Aceh

Sebarkan artikel ini

Kemudian ada juga kelas parenting. Kelas parenting ini, kata Rahma, membantu untuk mencegah kekerasan terhadap anak, banyak sekali testimoni yang baik dari ibu. Banyak ibu yang terbantu dengan ada kelas ini. Selain parenting ada kelas healing, banyak para penyintas yang ikut kelas healing, ada kelas free dan perbayar.

“Alhamdulillah di kelas ini banyak penyintas yang punya pengalaman buruk dan kelas ini menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh korban. Kelas public speaking, ada perempuan yang jadi leader di komunitas nya. Ada juga kelas inspiarasi online yang mana para peserta mendapat ilmu dari para narasumber. Itu saja yang saya ucapkan, terima saya ucapkan selamat ulang tahun Flower Aceh,” ucapnya.

Wakil Ketua DPRA,  Hendra Budian saat menyampaikan rasa kecewa ketika berbicara soal perempuan di politik, hanya 12 orang yang terlibat di parlemen melalui webinar saat peringatan HUT Ke-32 Folwer Aceh, Kamis 23/9/2021./foto/ist.

Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian, menyampaikan tanpa keterlibatan perempuan Aceh, tidak akan ada damai di Aceh. Namun, rasa kecewa ketika berbicara soal perempuan di politik, saat ini hanya 12 orang yang terlibat di parlemen. Untuk itu perlu ada perempuan di parlemen untuk keberpihakan anggaran terhadap perempuan. 

Dalam anggaran tahun 2022, lanjutnya, harus dipastikan untuk pemenuhan perempuan dan anak. Ia menyebutkan ada sekitar Rp18,9 miliar anggaran yang dikelola oleh dinas DP3A dan menyumbang pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Rp3,5 miliar. Namun, pemenuhan hak anak dan perempuan belum terlihat.

“Nanti pada sidang disampaikan dana ini belum cukup dengan kasus yang banyak, melihat lagi RPJM Pemerintah Aceh bagian perempuan, ini tahun terakhir anggaran, harus dilihat lagi untuk anggaran pemenuhan hak anak dan perempuan di Aceh,” tegas Hendra.

Kepala UPTD PPA DPPPA Aceh, Irmayani mengatakan Flower Aceh sudah banyak membina perempuan di desa menjadi perempuan yang tangguh. Saat ini banyak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan peran dari jurnalis juga sangat penting. Dalam catatan DPPPA 2021, ada 16 kasus dari Aceh Barat.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
Berita

Dalam kegiatan tersebut, perwakilan Dinas Sosial, Febrina Adriana, S.Sos, menjelaskan berbagai peluang kerja yang dapat diakses oleh lulusan Kesejahteraan Sosial. Ia menegaskan bahwa bidang ini memiliki prospek luas, mulai dari…

close