Ia menuturkan bahwa sebenarnya pesawat yang mereka tumpangi bertujuan menjemput warga Jawa Timur. Akibat panik mereka naik pesawat apa yang ada demi bisa keluar dari Wamena. Oleh pemerintah di Malang meminta ACT Malang mendampingi mereka agar bisa pulang ke kampung halaman. Mereka pun ditempatkan di MES Dinas Sosial Malang sebelum dipulangkan ke Aceh.
Friska saat dihubungi Zulfurqan menuturkan, mereka sudah menetap di Wamena sejak 2013. Sementara itu, suaminya, Apner Gultom (33), seorang PNS di Diaspora Wamena masih berada di sana. “Kami berempat nyelip ke pesawat yang ada. Pokoknya waktu itu yang penting kami bisa keluar Papua.



















