Habanusantara.net – Pangdam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, memastikan seluruh tenaga medis di jajaran Kesdam Iskandar Muda terus siaga dan bergerak cepat memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor yang melanda berbagai wilayah di Aceh.
Dalam beberapa hari terakhir, curah hujan ekstrem menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir, akses jalan terputus, listrik padam, serta jaringan komunikasi terganggu.
Kondisi ini membuat pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat, terutama mereka yang telah berhari-hari terpapar lingkungan yang lembap dan minim sanitasi.
Pada Minggu (30/11/2025), Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh yang diperkuat tenaga medis Kesdam IM kembali diterjunkan ke sejumlah titik bencana.
Sejak pagi, tim melakukan layanan kesehatan keliling, mulai dari pemeriksaan umum, penanganan luka, pemberian obat-obatan, hingga merujuk warga yang membutuhkan penanganan lanjutan.
Pelayanan dilakukan intensif sepanjang hari sebagai langkah mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat pascabencana.
Pelayanan Masif di Pidie Jaya
Aksi medis berlangsung cukup besar di Gampong Pante Baeureune, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, salah satu wilayah yang mengalami dampak terparah akibat banjir dan longsor. Akses menuju lokasi sebelumnya lumpuh total karena tertimbun material longsoran, sehingga menghambat masuknya bantuan.
Setelah tim gabungan berhasil menembus lokasi, layanan kesehatan langsung diserbu warga. Keluhan dominan meliputi gatal-gatal akibat air banjir kotor, demam, ISPA, hingga luka-luka ringan akibat aktivitas pembersihan rumah pascabanjir.
Dokter dan paramedis dari Kesdam IM, bersama tenaga medis RSUDZA, P2KK, dan PSC Aceh, melaksanakan bakti sosial kesehatan yang berjalan lancar dan penuh antusiasme warga.
Dalam penanganannya, Kesdam IM menyoroti peri pentingnya tambahan logistik kesehatan. Ketersediaan obat esensial, peralatan medis portabel, serta perlengkapan kebersihan menjadi kebutuhan mendesak agar pelayanan dapat diperluas hingga ke titik-titik terisolir.
Kebutuhan ini menjadi bagian dari strategi Kodam IM untuk mempertahankan layanan kesehatan yang merata di tengah kondisi medan yang sulit.
Layanan Berlanjut di Bireuen dan FKTP Jajaran Kodam IM
Pelayanan kesehatan juga berlangsung di Kota Bireuen melalui Klinik FKTP Kodim 0111/Bireuen Denkesyah IM 04.01 Lhokseumawe. Puluhan warga terdampak memanfaatkan pos kesehatan dengan keluhan seperti gatal-gatal, demam, dan tekanan darah tinggi.
Sejumlah fasilitas kesehatan TNI AD di bawah Kesdam IM kini disiagakan penuh untuk menerima masyarakat korban banjir.
Fasilitas kesehatan TNI AD di bawah Kesdam IM telah disiagakan untuk menerima warga terdampak banjir, tersebar di antaranya di Klinik Iskandar Muda, Sanggamara, Rindam Mata Ie, Yudhistira Medika, Yonzipur, Sigli, Kodim Bireuen, Langsa, Brigif Siwah, Yonkav, Takengon, Bhakti Musara, Kutacane, Singkil, Denkesyah MBO, Tonkes 116, Abdya, Tapaktuan, hingga Yonif 115/ML.
Seluruh fasilitas tersebut telah diperintahkan untuk memberikan pelayanan optimal tanpa jeda.
Menanggapi kegiatan medis yang digencarkan, Pangdam IM menegaskan bahwa tenaga kesehatan TNI harus hadir dengan cepat, tepat, dan tulus.
“Pelayanan kesehatan ini bukan sekadar tugas rutin. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk rakyat Aceh di masa sulit,” tegas Pangdam.
Ia memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga medis yang harus menghadapi medan berat dan keterbatasan di lapangan. Kodam IM, ujarnya, telah mengerahkan seluruh sumber daya mulai dari personel kesehatan, kendaraan medis, hingga fasilitas pendukung lainnya untuk memastikan masyarakat di semua wilayah terdampak mendapatkan layanan layak.
Pangdam IM memastikan operasi kemanusiaan ini tidak akan berhenti. Kesdam IM akan terus memperluas jangkauan pelayanan hingga ke daerah yang masih terisolir.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, mewaspadai penyakit pascabencana, dan segera memanfaatkan layanan medis yang tersedia.
“Gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas seluruh elemen adalah kunci Aceh bangkit lebih kuat,” tutupnya.




















