Habanusantara.net – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh resmi menahan dua eks karyawan Bank Aceh Syariah cabang Bener Meriah. Keduanya diduga terlibat penggelapan Rp 2,9 miliyar kas Bank Aceh.
Kedua tersangka yang ditahan tersebut yakni MA yang berprofesi sebagai karyawan Costumer Service Bank Aceh dan RIP kepala operasional Bank Aceh cabang Bener Meriah.
MA dan RIP saat ini telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan ) Polda Aceh selama 20 hari untuk memudahkan proses penyidikan.
“Keduanya sudah ditahan sejak Kamis, 15 Mei 2025 kemarin,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Aceh, Kombes Zulhir Destrian melalui Kasubdit Fismondev, AKBP Supriadi kepada Habanusantra.net, Jumat (16/5/2025).
Menurut Supriadi, keduanya terlibat melakukan penyalahgunaan kas ATM Bank Cabang Bener Meriah tidak sesuai ketentuan hingga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 2,9 miliar.
“Modusnya MA yang merupakan Costumer Service pada Bank Aceh Cabang Bener Meriah mengambil uang dari ATM sejak 2024 lalu,”ungkapnya.
Ironisnya, RIP sebagai Kepala Seksi Operasional pada bank tersebut seharusnya mendampingi MA saat membuka mesin ATM bukan membiarkannya seorang diri.
“Dalam kasus ini kita menilai RIP telah lalai terhadap tugas dan tanggungjawab. Mestinya ia mendampingi MA saat memasukan uang kedalam mesin ATM itu, “kata Supriadi.
Dalam kasus pembobolan kas Bank Aceh itu, tersangka RIP malah mengaku tidak tau jika uang dalam mesin ATM telah dikuras tersangka MA.
Ia mengaku hanya memerintahkan MA untuk memasukan uang kedalam mesin ATM tanpa mendampingi. Nah itu tidak boleh, karena sesuai SOP itu harus didampingi.
Kepada penyidik, kata Supriadi, tersangka MA mengakui uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi dan berfoya-foya.
“Uang yang diambil MA dari mesin ATM di Bener Meriah itu dia gunakan untuk berfoya-foya,”jelasnya []
