Habanusantara.net, Dinda Rikzya, seorang gadis berusia 6 tahun, berhasil merampungkan buku perdananya yang berjudul Four Friends and I am One of Them. Buku ini menceritakan kisah persahabatan dan perpisahan yang dialami Dinda dalam kehidupan sehari-harinya. Dinda, yang berasal dari keluarga campuran Indonesia-Malaysia, tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan emosional, terutama terkait dengan perpisahan dengan orang terdekatnya.
Sejak kecil, Dinda sudah merasakan kesedihan akibat perpisahan, dimulai dari ayahnya yang bekerja di Jakarta sementara Dinda dan ibunya tinggal di Kuala Lumpur. Pandemi yang melanda dunia semakin memperburuk keadaan, karena Dinda hampir tiga tahun tidak dapat bertemu dengan sang ayah. Pada akhirnya, dua tahun lalu, Dinda dan ibunya pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama ayahnya, namun perpisahan tetap menjadi bagian dari hidupnya. Kali ini, dia harus mengucapkan selamat tinggal pada sahabat-sahabat dan keluarga besar ibunya yang telah mendampinginya sejak kecil.
Buku ini lahir dari kebiasaan Dinda yang sejak kecil gemar membaca dan menulis, serta dorongan ibunya yang seorang jurnalis. Setiap malam, Dinda diminta membaca satu atau dua halaman buku sebelum tidur. Semangat untuk menulis muncul ketika Dinda mendengar cerita ibunya tentang keinginannya untuk menulis buku. “Aku juga ingin menulis buku sendiri!” tekad Dinda pada suatu malam, yang akhirnya membawanya menyelesaikan 12 cerita dalam waktu sebulan.
Four Friends and I am One of Them menggambarkan kisah persahabatan Dinda dengan tiga teman laki-laki di sekolah barunya di Jakarta. Meskipun kisah mereka penuh keceriaan, buku ini juga menyelipkan emosi mendalam tentang perpisahan yang harus mereka alami, terutama ketika harus berpisah saat naik tingkat dari Taman Kanak-kanak ke Sekolah Dasar. “Dinda belajar bahwa perjalanan hidup tidak selalu manis. Pertemuan dan perpisahan adalah bagian dari kehidupan, dan harus membuat kita lebih kuat,” ungkap Riza Nasser, ayah Dinda.
Buku ini resmi diluncurkan pada Sabtu, 23 November 2024, di Tebet, Eco Park. Meski hujan deras sempat menghalangi jalannya acara, Dinda tetap merayakan pencapaiannya bersama teman-teman dan keluarga. Sahabat-sahabat serta keluarga besar dari Kuala Lumpur turut hadir, memberikan dukungan yang luar biasa.
Agus Japar Sodik, penulis cerita anak dan pendongeng nasional, yang turut hadir dalam peluncuran buku, mengungkapkan kekagumannya terhadap karya Dinda. “Sebagai anak yang berusia 6 tahun, Dinda sudah bisa menumpahkan pikiran, emosi kesedihan, dan kebahagiaannya dalam buku ini. Buku ini layak dikembangkan menjadi sebuah film,” ujarnya.
Proses penulisan dan penerbitan buku ini mendapat dukungan penuh dari keluarga Dinda. Ibunya, Nadia Mohsin, seorang jurnalis asal Malaysia, turut membimbingnya dalam penulisan buku. Kakeknya, Mohsin Abdullah, seorang jurnalis veteran asal Malaysia, berperan sebagai editor yang memeriksa alur cerita dan ejaan dalam buku ini. Sementara Edi IP, seorang desainer grafis asal Aceh, membantu menyusun tata letak buku. Buku ini diproduksi dalam jumlah terbatas dan akan didistribusikan ke beberapa perpustakaan di Jakarta, Aceh, dan Kuala Lumpur.
Buku Four Friends and I am One of Them menjadi hadiah berharga bagi Dinda menjelang ulang tahunnya yang ke-7. Dinda berharap bukunya dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain. Baginya, menulis bukan hanya sekadar berbagi cerita, tetapi juga untuk memahami dan menerima kenyataan bahwa perpisahan adalah awal dari sebuah perjalanan baru.
“Perubahan, meskipun sulit, adalah hal yang membuat kita lebih kuat,” ujar Dinda, yang belajar bahwa perpisahan bukanlah akhir, melainkan langkah menuju pengalaman baru yang penuh tantangan dan pelajaran hidup yang memperkuat keberanian kita.