Haba Nusantara.net, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues, Riadussalihin, SKM, menjelaskan bahwa stunting dapat dikenali dari tinggi badan anak yang jauh di bawah standar usianya.
“Anak yang mengalami stunting umumnya tampak lebih pendek dibanding anak seusianya, cenderung mengalami keterlambatan perkembangan, dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah,” ungkap Riadussalihin.
Penyebab utama stunting di antaranya adalah pola makan yang kurang bergizi, infeksi berulang seperti diare, dan akses kesehatan yang terbatas.
Isinya
Upaya Dinkes Gayo Lues Tekan Stunting
Di Gayo Lues, upaya untuk menekan stunting terus digalakkan melalui peningkatan kapasitas petugas dan kader kesehatan, yang diharapkan mampu memberikan edukasi dan pemantauan kesehatan anak secara efektif di posyandu.
“Untuk memastikan pelaksanaan posyandu berjalan maksimal, kami memberikan pelatihan bagi petugas gizi, bidan, dan kader terkait cara pengukuran, penimbangan, hingga pemberian makanan tambahan.
Mereka juga dibekali kemampuan menggunakan aplikasi EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) agar data stunting dapat dimonitor dengan akurat,” jelas Riadussalihin.
Dinkes Gayo Lues menghadapi sejumlah tantangan, seperti pelaksanaan Posyandu yang belum sepenuhnya mengikuti standar lima meja.
Pergantian kader yang sering dan rendahnya tingkat sumber daya manusia (SDM) pada sebagian kader juga menjadi kendala tersendiri.
Selain itu, promosi kesehatan di beberapa area belum dapat dijalankan secara menyeluruh, dan kerja sama lintas sektor dalam edukasi dan promosi pencegahan stunting masih perlu ditingkatkan.
Namun, Dinkes Gayo Lues tidak tinggal diam. Selama tiga tahun terakhir, berbagai inisiatif telah dilakukan, antara lain pelatihan rutin bagi petugas kesehatan dan kader posyandu, sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja calon pengantin, promosi kesehatan, serta pemberian makanan tambahan melalui layanan Puskesmas.
“Semua upaya tersebut bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat guna mencegah stunting sejak dini,”ujar Riadussalihin
Data terbaru dari aplikasi EPPGBM per 7 Oktober 2024 menunjukkan, angka stunting di Gayo Lues tercatat sebanyak 203 balita, atau sekitar 2% dari total balita di Gayo Lues.
Kadis Kesehatan Gayo Lues inipun berharap, dengan meningkatnya kapasitas kader dan semakin gencarnya promosi kesehatan, angka tersebut bisa ditekan lebih jauh.
Riadussalihin menambahkan bahwa pencegahan stunting memerlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kerja sama lintas sektor, terutama dengan dukungan dari keluarga dan lingkungan, sangat diperlukan untuk menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari ancaman stunting,” tegasnya.
Ajak Orang Tua Berikan MP-ASI Kaya Protein Hewani
Dinas Kesehatan Gayo Lues mengajak para orang tua untuk memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya akan protein hewani, seperti daging, ikan, dan telur.
Protein hewani penting dalam mendukung pertumbuhan optimal anak.
Riadussalihin menegaskan bahwa pemberian MP-ASI yang seimbang sangat penting dalam mencegah stunting.
“Kami selalu mengingatkan orang tua untuk memperhatikan pertumbuhan anak secara rutin. Jika berat badan anak tidak naik, segera periksa ke dokter di puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Langkah-Langkah Pencegahan Stunting
Riadussalihin juga menguraikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah stunting, yang meliputi:
- Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak.
- Memperkenalkan MP-ASI yang kaya nutrisi, terutama protein hewani, ketika anak sudah berusia lebih dari enam bulan.
- Rutin memeriksakan perkembangan anak ke dokter atau puskesmas untuk memastikan pertumbuhan dan status gizi anak.
- Melengkapi imunisasi wajib dan tambahan sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk menjaga daya tahan tubuh anak.
- Memberikan stimulasi sesuai dengan usia bayi untuk mendukung perkembangan kognitif dan motorik.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar anak terhindar dari penyakit.
- Segera membawa bayi ke rumah sakit atau dokter jika mereka menunjukkan tanda-tanda sakit.[***]