Habanusantara.net — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya mendukung penuh generasi muda Aceh untuk menimba ilmu di kampus-kampus bergengsi luar negeri.
Namun ia berpesan, setelah sukses, “Bek Tuwo Woe, Bangun Nanggroe” (jangan lupa pulang dan membangun tanah kelahiran-red)
Pernyataan ini disampaikan Mualem saat menerima Azam Falah Al-Asyi, lulusan SMAN 10 Fajar Harapan, yang berhasil lolos ke Saint Petersburg Mining University, salah satu universitas teknik tertua di Rusia.
Menurut Mualem, mendorong anak muda Aceh kuliah ke luar negeri adalah langkah strategis membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang lebih profesional dan terarah.
“Pada prinsipnya, kita dukung anak-anak Aceh kuliah di kampus unggul di luar negeri. Ini bertujuan agar SDM kita menjadi lebih profesional, dan nantinya kembali untuk membangun Aceh,” ujar Mualem.
Ia menyebutkan, peluang beasiswa dan kerja sama pendidikan dengan beberapa negara seperti Rusia, Maroko, Kanada, hingga Hong Kong sudah terbuka lebar.
Mualem menekankan pentingnya anak muda Aceh memilih jurusan yang relevan dengan kebutuhan daerah, seperti pertambangan, kedokteran, hingga teknologi.
“Kita harap jurusan yang diambil harus sejalan dengan kebutuhan pembangunan di Aceh. Kalau pertambangan, ini sangat cocok karena Aceh punya potensi besar di sektor itu,” jelasnya.
Selain memberikan dukungan moral dan fasilitasi, Mualem juga menitipkan pesan khusus bagi anak-anak Aceh yang menuntut ilmu di negeri orang.
“Setelah selesai kuliah dan kerja, jangan lupa pulang! Aceh butuh kalian untuk membawa perubahan,” tegasnya.