
“Thanks buat yayasan MI tegas sama orang yang dukung genosida,” tulis salah satu komentar. “Good job YMI! Tindak tegas pendukung zionis,” tambah netizen lain.
Namun, tidak sedikit pula yang menyuarakan pembelaan terhadap Merince. Mereka menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk intoleransi terhadap kebebasan berekspresi, terutama jika dilatarbelakangi oleh keyakinan pribadi yang dijalankan secara damai.
“We support you, Queen,” tulis salah satu akun pendukungnya. “Mantap, jangan takut suarakan!!” kata warganet lain dengan nada membela.
Menanggapi kekosongan perwakilan dari Papua Pegunungan, pihak penyelenggara langsung menunjuk runner-up pertama ajang Miss Papua Pegunungan 2025, Karmen Anastasya, untuk menggantikan posisi Merince di panggung nasional Miss Indonesia 2025.
Penunjukan ini dilakukan tanpa proses tambahan, mengacu pada ketentuan internal YMI terkait pengunduran diri atau diskualifikasi peserta.[]