Haba Nusantara.net, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak dai dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersama-sama memerangi judi online yang semakin marak di ruang digital.
Menurutnya, peran para dai sangat penting dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai bahaya judi online dari segi agama, moral, dan sosial.
“Kami mengajak MUI dan para dai untuk mengambil peran aktif dalam menyampaikan pesan moral kepada umat. Bahaya judi online tidak hanya merusak individu tetapi juga memengaruhi tatanan sosial secara luas,” ujar Meutya Hafid saat menghadiri Wisuda Akbar Da’i Standarisasi MUI Tahun 2024 di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (30/11/2024).
Meutya menjelaskan, judi online telah menyusupi ruang digital melalui berbagai platform dan menyasar beragam kelompok masyarakat, termasuk generasi muda.
Ia menegaskan pentingnya langkah kolektif untuk mengisi ruang digital dengan konten yang positif dan edukatif.
“Dakwah di era digital harus disampaikan dengan cara yang kreatif dan relevan agar dapat menarik perhatian masyarakat luas.Para dai berada di garis depan untuk menyampaikan pesan-pesan ini dan memberikan pemahaman tentang risiko judi online,” tambahnya.
Sebagai wujud dukungan, Kemkomdigi akan meningkatkan literasi digital untuk para dai, sehingga mereka dapat memahami tantangan ruang digital sekaligus memanfaatkannya untuk menyebarkan dakwah.
Literasi digital ini diharapkan membantu dai merancang strategi komunikasi yang lebih efektif untuk melawan pengaruh negatif, seperti promosi judi online.
“Kami siap memfasilitasi pelatihan literasi digital bagi para dai agar mereka bisa memanfaatkan teknologi secara optimal dalam menyampaikan pesan dakwah sekaligus melindungi masyarakat dari konten berbahaya,” tegasnya.
Langkah ini, lanjut Meutya, juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan transformasi digital sebagai salah satu prioritas nasional dalam Asta Cita.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah dan MUI dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman, bersih, dan produktif.
Wisuda Akbar Da’i Standarisasi MUI Tahun 2024 juga dihadiri oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, serta perwakilan dari Badan Pengelola Keuangan Haji, Badan Wakaf Indonesia, Bank Indonesia, dan Bank Syariah Indonesia.
Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat peran dai dalam membangun kesadaran masyarakat menghadapi tantangan di ruang digital.[]