Nasional

Menkomdigi Dorong Konten Televisi yang Edukatif dan Inspiratif

×

Menkomdigi Dorong Konten Televisi yang Edukatif dan Inspiratif

Sebarkan artikel ini

Habanusantara.net, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mendorong industri penyiaran untuk menyajikan lebih banyak konten edukatif dan inspiratif guna menghadapi tantangan disrupsi teknologi. Hal ini disampaikan dalam audiensi bersama Forum Organisasi Penyiaran Indonesia (FOPI) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

“Kesamaan visi dan kekompakan industri penyiaran sangat penting. Kami berharap televisi dapat menyajikan lebih banyak konten berkualitas yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Meutya Hafid.

Ia menekankan perlunya strategi bersama untuk menjaga keberlangsungan televisi di tengah persaingan ketat dengan media baru seperti YouTube dan TikTok. Salah satu langkah yang diusulkan adalah kampanye bersama untuk mendorong minat menonton televisi, khususnya di kalangan anak-anak.

“Kami ingin industri penyiaran tetap hidup dan meriah. Televisi bisa menjadi prioritas dibandingkan gadget melalui program-program yang menarik dan mendidik,” tambahnya.

Pemerintah, lanjut Meutya, telah memberikan dukungan konkret terhadap industri penyiaran melalui pembentukan Direktorat Infrastruktur Digital yang kini secara khusus menangani sektor ini. Struktur baru ini diharapkan mampu memberikan solusi efektif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi.

Selain itu, Menkomdigi juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Menurutnya, perbedaan pandangan di kalangan pelaku industri menjadi salah satu hambatan utama penyelesaian RUU tersebut selama 15 tahun terakhir.

“Industri penyiaran harus kompak. Edukasi dan inspirasi harus menjadi prioritas bersama, dan penguatan ekosistem penyiaran bisa kita bahas bersamaan dengan RUU ini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Imam Sudjarwo menyampaikan dua isu utama yang dihadapi industri penyiaran. Pertama, dampak pandemi Covid-19 yang memperburuk kondisi industri, dan kedua, penetrasi media baru yang mencapai 30% dan mengancam eksistensi televisi.

“Regulasi yang tidak kondusif dan meningkatnya biaya operasional dapat semakin memperburuk kondisi industri penyiaran. Kami berharap ada pembaruan kebijakan yang relevan,” ujar Imam.

Audiensi ini dihadiri juga oleh Wamenkomdigi Nezar Patria, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo, dan Plt. Dirjen Komunikasi Publik dan Media Molly Prabawaty, serta perwakilan FOPI seperti Ketua Umum PRSSNI M. Rafiq, Ketua Umum ATVNI Rikard Bangun, Ketua Umum ATVLI Santoso, dan Ketua Umum ATSDI Eris Munandar.

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News
close