Habanusantara.net, Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, ternyata syahid bukan lewat operasi khusus yang sering digembar-gemborkan oleh Israel. Sang pahlawan Gaza Yabya Sinwar dilaporkan menjadi Syuhada usai bentrok tak terduga dengan pasukan penjajah zionis di Rafah, Gaza Selatan, pada Kamis (17/10/2024) kemarin.
Menurut laporan BBC International, bentrokan tersebut terjadi secara kebetulan, saat Sinwar tengah berada di lokasi yang kemudian dihancurkan oleh tembakan tank Israel.
Dari foto yang tersebar di X, yang diambil dari lokasi kejadian, Syuhada Yahya Sinwar terbaring syahid di antara reruntuhan bangunan, dengan mengenakan pakaian tempur.
Meski syahidnya pemimpin Perlawanan menjadi pukulan besar bagi Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyambutnya dengan rasa kemenangan.
Netanyahu memuji pasukan zionis laknatulullah itu atas serangan tersebut, namun menegaskan bahwa ini bukan akhir dari perang.
“Hari ini, kami sekali lagi menunjukkan kemenangan kebaikan atas kejahatan,” ujar Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa tantangan menghancurkan Hamas sepenuhnya masih menjadi tujuan utama negara penjajah itu, dan bahwa perang akan terus berlanjut hingga semua tujuan tersebut tercapai.
Sejak awal perang, Netanyahu berulang kali menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menghancurkan Hamas sebagai kekuatan militer dan politik, serta membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza.
Namun, hingga kini, kedua tujuan tersebut belum tercapai meskipun pertempuran telah berlangsung selama lebih dari satu tahun dan telah menyebabkan lebih dari 42.000 warga Palestina menjadi syuhada serta menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Dengan syahidnya Yahya Sinwar, Israel menganggap telah meraih salah satu kemenangan besar dalam perjuangannya. Namun, seperti dikatakan Netanyahu, perang akan terus berlanjut hingga semua target mereka, termasuk penghapusan Hamas dan pemulangan para sandera, benar-benar terwujud.[*]