Habanusantara.net– Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., secara resmi melantik Khudri, S.Ag, MA, sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dalam upacara yang berlangsung di Banda Aceh pada Senin (14/10/2024).
Pelantikan ini sekaligus menandai penyerahan sejumlah Surat Keputusan (SK) untuk beberapa pejabat penting di lingkungan Pemerintah Aceh.
Selain melantik Sekretaris DPRA, Safrizal juga menyerahkan SK penunjukan Muhammad Diwarsyah, Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh.
Tak hanya itu, beberapa pejabat eselon II lainnya turut menerima penugasan sebagai Plt pada jabatan pimpinan yang kosong, di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Zulkifli yang ditunjuk sebagai Plt Kepala Sekretariat Badan Reintegrasi Aceh (BRA), dan Kepala Biro Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah Syakir sebagai Plh Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat.
Safrizal menegaskan pentingnya kerja keras dan komitmen tinggi dari para pejabat yang baru dilantik.
Ia meminta para pejabat untuk menjalankan tugas dengan dedikasi penuh, termasuk Khudri sebagai Sekretaris DPRA, yang diharapkan dapat membangun komunikasi baik dengan Ketua dan Anggota DPRA serta menjaga sinergi dengan Pemerintah Aceh.
“Saya yakin Pak Khudri memiliki pengalaman yang cukup untuk menjalankan tugas ini. Tugas Sekretaris DPRA sangat strategis, karena harus mampu melayani dan menjaga hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif,” ujar Safrizal.
Safrizal juga menekankan pentingnya peran Plt Sekda dalam mengayomi dan memfasilitasi seluruh Kepala SKPA, serta mempercepat evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2025 yang sedang menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri.
“Ini tolong selesaikan, jemput bola ke Kemendagri jika diperlukan,” katanya.
Acara pelantikan dihadiri oleh Ketua DPRA Zulfadhli, sejumlah anggota DPRA, dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Dengan dilantiknya para pejabat baru ini, Safrizal berharap komunikasi dan kolaborasi yang baik dapat dibangun untuk mempercepat penyelesaian tugas dan program di Aceh.
“Penelitian menunjukkan, banyak pekerjaan yang terselesaikan dengan membangun komunikasi yang efektif,” pungkas Safrizal.[]
