Habanusantara.net– Pemerintah Kota Lhokseumawe mengambil langkah serius dalam upaya menurunkan angka stunting melalui pengembangan Rumah Gizi di setiap desa (gampong) dan memaksimalkan layanan Poskesdes serta Posyandu.
Program ini merupakan bagian dari transformasi kesehatan yang digalakkan oleh Kementerian Kesehatan, dengan fokus pada pendekatan promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Lhokseumawe, Safwaliza, program ini bertujuan untuk memberikan intervensi konkret bagi anak-anak yang mengalami stunting, balita dengan masalah gizi, serta ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis.
“Tujuan dari pengembangan Rumah Gizi ini adalah untuk memberikan penanganan yang lebih dekat dan langsung kepada anak-anak yang stunting serta balita kurang gizi. Ini juga mencakup ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus,” ungkap Safwaliza.
Selain penanganan langsung melalui Rumah Gizi, Pemko Lhokseumawe juga memperkuat layanan kesehatan preventif di Poskesdes dan Posyandu yang tersebar di setiap gampong.
Program ini fokus pada edukasi dan penyuluhan kepada ibu hamil, balita, dan calon pengantin untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru. Deteksi dini serta edukasi terkait kesehatan ibu dan anak menjadi kunci dalam program ini.
“Penting bagi kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai guna mendeteksi sejak dini masalah kesehatan yang berpotensi menyebabkan stunting. Dengan begitu, Kota Lhokseumawe dapat segera bebas dari stunting,” ujarnya.
Program Rumah Gizi ini telah diluncurkan secara bertahap di 24 gampong dari total 68 gampong di Lhokseumawe oleh Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, beberapa waktu lalu.
Dimana Rumah Gizi Gampong ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, kader kesehatan, dan masyarakat setempat. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Lhokseumawe.
“Program pencegahan stunting perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan agar tidak ada lagi anak-anak di Lhokseumawe yang lahir dalam kondisi stunting. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Safwaliza
Dengan adanya program Rumah Gizi dan penguatan Poskesdes serta Posyandu, Pemko Lhokseumawe berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak yang sehat dan bebas dari masalah gizi.
Layanan kesehatan yang tersedia juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup ibu hamil, balita, serta masyarakat secara keseluruhan.
Ajak Mencegah Stunting dengan MP-ASI Kaya Protein Hewani
Dalam upaya mencegah stunting, Dinas Kesehatan Lhokseumawe juga mengajak para orang tua untuk memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya protein hewani.
Protein hewani seperti daging, ikan, dan telur dinilai penting untuk pertumbuhan optimal anak. Safwaliza menegaskan bahwa pemantauan pertumbuhan anak secara rutin sangat penting.
“Jika berat badan anak tidak naik, segera periksa ke dokter di puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Cara Mencegah Stunting
Safwaliza juga menguraikan beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah stunting:
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak.
- Memberikan MP-ASI yang sesuai dengan umur anak dan kaya akan nutrisi, terutama protein hewani.
- Rutin memeriksakan perkembangan, pertumbuhan, dan status gizi anak ke dokter atau puskesmas.
- Melengkapi imunisasi wajib dan tambahan sesuai jadwal yang ditentukan.
- Memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia bayi untuk mendukung perkembangan kognitif dan motorik.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan agar tetap sehat.
- Segera membawa bayi ke rumah sakit atau dokter jika sakit.[***]