Habanusantara.net – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara tak hanya menjadi ajang adu ketangkasan para atlet, namun juga menjadi berkah tersendiri bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bumi Serambi Mekah. Salah satu yang merasakan dampak positifnya adalah Toko Pusaka Souvenir di kawasan Peunayong, Kota Banda Aceh.
Toko yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Aceh ini mendadak diserbu pengunjung, terutama para peserta PON dari berbagai daerah. Antrean panjang mengular di kasir menjadi pemandangan sehari-hari selama perhelatan olahraga terbesar di tanah air ini.
Situasi ini terjadi setelah beberapa cabang olahraga (Cabor) menyelesaikan pertandingan mereka, memberi kesempatan kepada atlet dari berbagai daerah untuk berburu oleh-oleh. “Di Toko Pusaka Souvenir, kami harus antri untuk bayar di kasir karena banyaknya pengunjung. Hampir semuanya adalah peserta PON dari luar daerah,” ungkap Kartono, Ketua Cabang Olahraga Woodball dari Jawa Barat, yang juga turut serta dalam pencarian oleh-oleh, dalam wawancaranya dengan Media Kilasaceh.com. Kamis, 19 September 2024.
Kopi Aceh dan Kain Tenun Jadi Incaran Para Peserta PON
Dari sekian banyak produk yang ditawarkan, kopi Aceh dan kain tenun menjadi primadona. Cita rasa kopi Aceh yang khas dan aroma harumnya membuat para atlet dan ofisial dari berbagai daerah terpikat. Tak heran jika banyak dari mereka rela mengantre panjang demi mendapatkan secangkir kopi Aceh asli.
“Saya sangat suka kopi Aceh. Rasanya sangat unik dan berbeda dengan kopi yang biasa saya minum,” ujar Kartono, yang juga Direktur Utama dari Pikiran Rakyat Media Network.
Selain kopi, kata Kartono, kain tenun Aceh juga menjadi buruan para pengunjung, terutama kaum hawa. Motif-motif yang cantik dan warna-warni membuat kain tenun Aceh terlihat sangat menarik. Banyak dari mereka yang membeli kain tenun untuk dijadikan pakaian atau souvenir.
Alhasil, kehadiran PON XXI di Aceh tidak hanya memberikan manfaat dalam bentuk prestasi olahraga, tetapi juga mendongkrak perekonomian lokal melalui UMKM.***