Habanusantara.net, Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan dan penguatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian dari upaya memajukan sektor digital nasional. Dalam langkah terbarunya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengundang perusahaan asal Rusia untuk berinvestasi di sektor digital Indonesia, dengan harapan dapat meningkatkan kompetisi dan pilihan dalam industri TIK.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, secara langsung menawarkan peluang investasi ini kepada perusahaan Rusia saat mengunjungi tiga perusahaan TIK ternama di Moskow. “Saya mengundang perusahaan dari Rusia karena keunggulan dan kemampuan yang dimiliki. Masuknya investasi dan perusahaan Rusia akan memberikan lebih banyak pilihan dan meningkatkan kompetisi sektor TIK di Indonesia,” ungkap Nezar Patria, Kamis (1/8/2024).
Selain itu, Wamen Nezar Patria mengundang pelaku usaha dari Rusia untuk berpartisipasi dalam “Next Hub Global Summit 2024” yang akan diselenggarakan di Bali pada 23 hingga 25 September 2024. Acara ini diharapkan menjadi platform untuk mempererat kerja sama bisnis dan teknologi antara kedua negara.
“Peningkatan penggunaan TIK di semua bidang membutuhkan pengembangan kerja sama yang lebih kuat, termasuk kerja sama bisnis. Masuknya perusahaan-perusahaan asal Rusia kiranya dapat meningkatkan kompetisi sektor TIK di Indonesia yang dapat terus mendorong sektor TIK Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke SBER Group, Nezar Patria meninjau penggunaan teknologi terkini dalam keamanan siber sektor perbankan, termasuk inovasi digital untuk menghadapi ancaman scamming dan penipuan dalam transaksi online. “Kami melihat mitigasi dimonitor selama 24/7 di Security Operation Center (SOC). Mereka sudah menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk mendeteksi dan merespons aktivitas mencurigakan secara real time dan mencegah transaksi yang diduga tindak penipuan,” tuturnya.
Selanjutnya, di Kantor Kaspersky, Wamen Nezar Patria menjajaki peluang pembukaan pusat data, cloud computing, dan penyediaan layanan keamanan siber. Menurutnya, kehadiran alternatif penyedia layanan ini akan memperluas pilihan dan memperkuat ketahanan nasional di bidang keamanan siber. “Kaspersky menempatkan Indonesia sebagai satu dari empat negara penting di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.
Dalam upaya membuka peluang investasi bagi perusahaan TIK asal Rusia, Wamenkominfo juga menekankan pentingnya alih teknologi. “Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi perusahaan asal luar negeri. Jadi perlu diiringi alih teknologi seperti Teknologi Blockchain hingga kerja sama antar lembaga pendidikan dan pemberian beasiswa bagi talenta digital kita,” tandasnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang saling menguntungkan dan mempercepat transformasi digital di Indonesia, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah teknologi global.[]