Perjalanan Karier Nurchalis: Dari Birokrat hingga Menjadi Anggota DPR Aceh

Habanusantara.net – Setelah menempuh perjalanan panjang dari dunia birokrasi hingga ke jagat politik, Nurchalis, atau akrab disapa Cutgoh, akhirnya meraih posisi sebagai Anggota Legislatif DPR Aceh untuk periode 2024-2029.

Dengan meraih dukungan sebanyak 7.983 suara pada Pemilu 2024, Nurchalis akan mewakili daerah pemilihan 10, yang mencakup kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Simeulue.

Meski terbilang relatif muda, Nurchalis bukanlah sosok baru dalam dunia politik. Sebelum terpilih menjadi anggota DPR Aceh, pada tahun 2007, ia sempat mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Nagan Raya.

Tidak berhenti di situ, pada 2017, Nurchalis bahkan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) demi kembali berkompetisi dalam pesta demokrasi lokal sebagai calon Bupati Nagan Raya.

Sebelumnya, Nurchalis telah mengukir jejak karir yang cemerlang di berbagai instansi, seperti di Kementerian Kehutanan dan Perkebunan, serta berbagai dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten. Tak hanya itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, yang membentuk dirinya menjadi sosok yang dikenal luas di Aceh.

Namun, perjalanan politiknya tidak terjadi begitu saja. Nurchalis juga harus merintis karir politiknya melalui berbagai peran di partai politik. Bergabung dengan Partai Nasdem, ia kini dipercaya menjadi bagian dari kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Aceh di bawah pimpinan Irsan Sosiawan, MBA.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, Nurchalis optimis dapat membawa perubahan positif bagi Aceh, terutama dalam memperjuangkan dana otonomi khusus (otsus) dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam daerah. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.

“Kita berharap nantinya eksekutif dan legislatif tetap kompak, bekerja optimal dan bekerja keras untuk kepentingan masyarakat Aceh,” ujar Nurchalis[]