DaerahNews

BNNP Aceh Ingin Hilangkan Stigma Negatif Aceh tentang Ganja

×

BNNP Aceh Ingin Hilangkan Stigma Negatif Aceh tentang Ganja

Sebarkan artikel ini
Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah. Foto: Habanusantara.net

Habanusantara.net – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh berkomitmen untuk menghilangkan stigma negatif yang melekat pada Aceh sebagai daerah penghasil ganja. Dalam upaya tersebut, BNNP Aceh akan melakukan pengujian terhadap makanan-makanan yang dicurigai menggunakan bahan baku narkoba jenis ganja.

Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah menyampaikan bahwa program pengujian ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan Aceh bebas narkoba. Langkah ini diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif terkait penggunaan ganja dalam bahan makanan di Aceh.

“Dengan melakukan pengujian terhadap makanan yang dicurigai menggunakan bahan baku narkoba jenis ganja, kami berharap dapat menghilangkan stigma negatif yang melekat pada Aceh sebagai daerah penghasil ganja,” kata Marzuki.

Hal itu disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Rabu 8 Mei 2024.

Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh. BPOM Aceh siap membantu proses pengawasan dan pengujian bahan baku makanan yang akan diuji kandungan/bahan bakunya.

“Kami sedang mengembangkan alat deteksi narkoba pada makanan, dan hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk mensukseskan program ini,” ujar perwakilan BPOM Aceh.

Tidak hanya BPOM, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh juga turut mendukung program ini. MPU Aceh akan memaksimalkan peran ulama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan memperkuat fatwa haram terhadap penyalahgunaan narkoba.

“Saya yakin dengan sinergi antara berbagai pihak, kita dapat mewujudkan Aceh bersih narkoba (bersinar),” tambah perwakilan MPU Aceh.

Selain itu, Kementerian Agama Aceh (Kemenag Aceh) juga ikut mendukung program ini. Kemenag Aceh memiliki program Wajib Halal Oktober (WHO) yang menetapkan standarisasi tanpa menggunakan narkoba pada bahan makanan atau minuman sebagai syarat sertifikasi halalnya.

Program ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba dan mewujudkan Aceh bersih narkoba (bersinar). Melalui langkah-langkah preventif seperti ini, diharapkan Aceh dapat mengurangi kasus penyalahgunaan narkoba dan meningkatkan citra positifnya sebagai destinasi wisata yang aman dan bersih dari narkoba.

Tinggal Komentar Anda
Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

close