Habanusantara.net – Sudah Lebih dari 100 hari setelah dimulainya seruan boikot produk Israel di Indonesia, efeknya masih terus terasa di Aceh. Khususnya, restoran-restoran ternama di daerah ini, salah satunya Pizza Hut yang berada di Lamnyong, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pengunjung.
Berdasarkan pantauan Habanusantara.net di lapangan pada Jum’at, 19 Januari 2024, restoran Pizza Hut, yang meskipun terus beroperasi, namun terlihat sepi. Para pelanggan tampaknya menjalankan seruan boikot dengan memilih untuk tidak mengunjungi restoran tersebut.
“Biasanya sebelum ada boikot itu, kita selalu ramai, apalagi hari libur,” ungkap salah satu karyawan Pizza Hut yang tidak ingin namanya disebutkan saat di wawancarai di restoran tersebut.
Selain itu, dengan kondisi kurangnya animo masyarakat untuk mengunjungi restoran tersebut, membuat para karyawan harus bekerja secara shift.
“Sejak sepi pelanggan, kita (karyawan) diberlakukan shift, jadi gak full kerja,” tambah karyawan tersebut.
Hal serupa juga terjadi pada KFC, yang biasanya ramai pada hari libur di ibu kota Aceh, namun sekarang terlihat sepi.
Bahkan McDonald’s, yang belum genap setahun beroperasi di Banda Aceh sebelum seruan boikot mulai bergaung, ikut merasakan dampaknya.
Meskipun masih membuka pintu, restoran-restoran ini harus menghadapi penurunan animo pelanggan yang cukup mencolok.
Sebelumnya, Aksi seruan boikot ini bermula sejak perang antara Israel dan Palestina di Gaza memuncak pada 7 November 2023. Data dari Central Bureau of Statistics (PCBS) menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa di Gaza mencapai 14 ribu orang.
Oleh karena itu, Negara-negara di seluruh dunia mulai mengecam keras perang tersebut, dan sebagai respons, masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh, memberikan dukungan ke Palestina dengan melancarkan aksi boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan Israel.
Meskipun restoran-restoran tersebut masih bertahan, terlihat jelas bahwa seruan boikot tersebut memengaruhi perilaku konsumen, hal itu di tunjukkan sebagai bentuk solidaritas dan protes terhadap konflik di Gaza.
Bagaimana restoran-restoran tersebut akan mengatasi tantangan ini dalam waktu jangka panjang?[KA]