Habanusantara.net, Pemerintah Kota Banda Aceh dan Bank Aceh Syariah sepakat untuk meningkatkan kerjasama demi mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai Smart City.
Penandatanganan nota kesepakatan (MoU) dilakukan di Pendopo Wali Kota dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua belah pihak.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, dan Kepala Cabang Utama Bank Aceh Syariah, M Hendra Supardi, menandatangani dokumen kesepakatan tersebut.
Turut hadir dalam prosesi penandatanganan ini Asisten III Faisal, Kepala BPKK Iqbal Rokan, serta sejumlah pejabat lainnya dari Pemko Banda Aceh, dan dari Bank Aceh, Wakil Pemimpin Bisnis Kantor Cabang Utama Rasyidin, Wakil Pemimpin Operasional Masyitah, Kabag Umum dan Human Capital Qamaruzzaman, dan Kabag CS Rahmat Fadlon.
Amiruddin memberikan apresiasi atas penandatanganan MoU yang diharapkan dapat mendorong percepatan transformasi Kota Banda Aceh menjadi Smart City.
Ia menyatakan optimisme bahwa kerjasama ini akan membawa efisiensi, perbaikan pelayanan publik, serta peningkatan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat kota.
“Penandatanganan nota kesepakatan ini sekaligus bertujuan mempercepat implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) dan meningkatkan transparansi transaksi serta tata kelola keuangan daerah secara efektif, efisien, dan akuntabel,” ujar Amiruddin.
Pj Wali Kota juga mengharapkan integrasi layanan publik dengan perbankan dapat memudahkan masyarakat dalam berbagai transaksi, sambil menambahkan bahwa kerjasama ini dapat mengoptimalkan sumber penerimaan daerah untuk mendukung berbagai program pembangunan di Kota Banda Aceh.
Hendra Supardi dari Bank Aceh menegaskan komitmen bank tersebut untuk mengembangkan layanan perbankan terintegrasi dengan teknologi informasi dalam tata kelola kota dan kabupaten, khususnya di Aceh.
“Komitmen ini seiring dengan semakin tingginya minat kota-kota menerapkan konsep Smart City untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat layanan publik,” ungkap Hendra.
Ruang lingkup nota kesepakatan mencakup penggunaan dan pengembangan fasilitas produk digital yang mendukung konsep Smart City di Kota Banda Aceh, meliputi smart government, smart environment, smart economy, smart branding, smart living, dan smart society.
Kesepakatan ini juga mencakup optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Barang Milik Daerah (BMD), dan pengembangan bidang-bidang lain yang mendukung program transformasi layanan kedua belah pihak.
“Hari ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara Pemko Banda Aceh dan Bank Aceh yang telah melakukan sejumlah pengembangan terkait ekosistem dan dukungan untuk program digitalisasi layanan keuangan di Kota Banda Aceh,” tambah Hendra.[]
