Politik

Pemilu 2024 Kian Dekat, Jokowi Wanti-wanti KPU

×

Pemilu 2024 Kian Dekat, Jokowi Wanti-wanti KPU

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi saat memberi sambutan di acara konsolidasi nasional KPU RI bersama pengurus KPU daerah se-Indonesia yang digelar di Istora Senayan (YouTube Setpres)

Habanusantara.netKPU RI menggelar konsolidasi nasional bersama jajaran pengurus KPU daerah se-Indonesia. Acara tersebut sekaligus mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024 secara serentak.

Acara ini dihadiri Menko Polhukam Mahfud Md, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Ketua KPK sementara Nawawi Pomlango, dan pimpinan BPK. Konsolidasi juga nasional diikuti oleh seluruh pejabat KPU pusat, daerah kabupaten, dan kota.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir dalam konsolidasi nasional yang digelar KPU. Dalam pidatonya ada sejumlah wanti-wanti yang disampaikan Jokowi kepada KPU dalam menghadapi Pemilu 2024.

Jokowi meminta KPU dari tingkat provinsi dan daerah harus siap. “Tidak ada kata yang lain, KPU dari pusat sampai daerah harus siap,” ujar Jokowi mengawali sambutan di acara konsolidasi KPU, Jakarta, Sabtu 30 Desember 2023.

Jokowi mengingatkan, Pemilu harus berlangsung jujur dan adil. Jokowi juga mengatakan Pemilu tinggal beberapa puluh hari lagi.

“Siap menjalankan pemilu yang jujur dan adil, yang dipercaya oleh rakyat. Dan pemilu 2024 tinggal 45 hari, waktunya sudah sangat dekat,” ucap Jokowi.

Jokowi Akui Pemilu 2024 Kompleks
Jokowi bicara bahwa Pemilu 2024 sangat kompleks. Karena, kata dia, Pemilu 2024 serentak untuk presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

“Pemilu tahun 2024 ini sangat kompleks, in pemilu serentak Pilpres, DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten dan kota,” kata Jokowi saat memberi sambutan di acara konsolidasi nasional Pemilu 2024.

Jokowi menyebut Pemilu 2024 akan melibatkan 204 juta orang. Ratusan juta orang itu berada di 38 provinsi dan melibatkan 18 parpol nasional dan 6 partai lokal Aceh.

“Melibatkan angka terakhir yang saya terima 204.807.222 orang di 38 provinsi, 514 kabupaten dan kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa, melibatkan 18 parpol nasional dan 6 partai lokal Aceh,” ucapnya.

Karena itu lah, Jokowi menegaskan Pemilu 2024 akan sangat kompleks. Dia pun mengingatkan agar ini dijalankan sebaik-baiknya.

“Kita bisa bayangkan betapa sangat kompleks pemilu kita ini, sangat kompleks sekali, dan semua ini adalah perintah UU, harus dijalankan sebaik-baiknya, sehingga kita harus pastikan tata kelolanya baik, kesiapan petugas juga harus baik, ketersediaan logistik juga harus baik, distribusi logistiknya juga harus baik, dan kesiapan sistem dan teknologinya juga harus baik. Jangan sampai ada yang tercecer satupun, semuanya harus baik. Tidak boleh ada yang salah termasuk,” ujar dia.

Minta KPU Kerja Cermat
Jokowi mengingatkan penyelenggara pemilu agar Pemilu 2024 dijalankan dengan baik sesuai amanat undang-undang (UU). Dia meminta hal detail pun diperhatikan agar tak terjadi kesalahan.

“Kita harus pastikan tata kelolanya baik, kesiapan petugas juga harus baik, ketersediaan logistik juga harus baik, distribusi logistiknya juga harus baik, dan kesiapan sistem dan teknologinya juga harus baik,” kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan agar semua persiapan hingga teknis pelaksanaan Pemilu 2024 tak ada kesalahan. Dia mengatakan kesalahan teknis dapat berdampak ke isu politis bahkan dapat mengganggu stabilitas negara dan kepercayaan publik.

“Dan tidak boleh ada yang salah, termasuk aspek teknisnya. Hal-hal yang kecil harus kita perhatikan secara detail,” katanya.

“Sebab, ketelodoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik, bisa merembet ke mana-mana yang dapat menggangu kondusivitas negara, yang dapat mengganggu legitimasi kita,” tambah dia.

Wanti-wanti Bahaya Peretasan
Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan jaminan kehandalan sistem informasi perangkat Pemilu. Ia mewanti-wanti jangan sampai terjadi peretasan.

“Saya mengajak jaminan kehandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik. Harus transparan, terbuka, jangan sampai terjadi peretasan. Hati-hati mengenai ini,” kata Jokowi di acara konsolidasi KPU.

“Sekali lagi, karena ini bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik,” lanjut Jokowi.

Di era teknologi yang serba digital ini, Jokowi mengingatkan supaya KPU bersikap cermat. Sedikit keteledoran bisa mengganggu kepercayaan publik.

“Dan saya ingin mengingatkan kita berada di era yang serba digital. Sedikit saja ada ketidakcermatan langsung mengganggu kepercayaan masyarakat. Hal semacam ini yang tidak boleh terjadi, semua kita harus bersama-sama menjaga ini,” katanya.

Ingatkan KPU Tak Melenceng dari Aturan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan penyelenggara pemilu, khususnya KPU, untuk bekerja sesuai aturan terkait Pemilu 2024. Dia mengingatkan KPU dalam bahaya jika bekerja melenceng dari aturan.

“KPU juga betul-betul netral, tidak memihak, tidak memihak, bertindak sesuai aturan saja, ini bertindak sesuai aturan saja, KPU bisa dicurigai, ya kan? Apalagi KPU mencoba untuk melenceng dari aturan,” kata Jokowi saat memberi sambutan di acara konsolidasi nasional KPU se-Indonesia.

Jokowi meminta agar semua pihak menjaga itu. Karena, kata dia, melenceng dari aturan bisa merusak legitimasi pemilu. “Ini yang harus, sekali lagi, kita jaga bersama-sama jangan sampai terjadi. Ini bisa berbahaya bagi KPU dan legitimasi pemilu kita,” ucapnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta KPU benar-benar memerhatikan hak pilih setiap warga negara. Dia meminta KPU memastikan semua warga negara terjamin hak pilihnya tanpa diskriminasi.

“Lalu KPU harus memastikan setiap warga negara yang mempunyai hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya secara baik, secara langsung, bebas, rahasia, dan tanpa diskriminasi, layani semuanya mereka ini,” ujar dia.

“Kita juga harus mengajak para pemilih menjadi pemilih yang cerdas, jangan percaya yang nama hoax, apa lagi yang bisa menyulut konflik dan perpecahan, pendidikan politik arus dilakukan secara masif, tidak saja mengedukasi tentang tahapan pemilu, tapi juga mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih-pemilih yang cerdas,” lanjutnya.

Follow Berita Habanusantara.net lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

close