Habanusantara.net, Penyakit menular menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, dengan sejumlah jenis yang mampu menyebar dengan cepat. Mengetahui jenis penyakit tersebut, ciri-cirinya, dan langkah-langkah pencegahan menjadi langkah krusial dalam melindungi diri dari potensi tertular.
HIV
Penyakit HIV menjadi perhatian khusus di Aceh, dengan penularan melalui darah dan hubungan seksual. Pada tahun 2022, terdapat 210 kasus HIV dan 67 kasus AIDS.
HIV terjadi peningkatan yang signifikan di Aceh, terutama di kalangan pria yang berhubungan seks dengan sesama pria (LGBT). HIV menular melalui darah dan hubungan seksual, dengan peningkatan kasus hingga 258 pada 2023.
Upaya pencegahan dilakukan melaui edukasi seks sehat, penggunaan kondom, dan peningkatan kesadaran tentang pemeriksaan HIV. Pelayanan tes HIV yang semakin banyak di Aceh juga berperan dalam deteksi dini.

Difteri
Penyakit bakterial yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan pembentukan lendir yang dapat menyumbat jalan napas. Capaian imunisasi yang rendah menjadi penyebab peningkatan kasus difteri.
Difteri, penyakit yang menunjukkan peningkatan dalam 5 tahun terakhir, memiliki dampak serius pada kesehatan. Pada 2023, terdapat 33 kasus difteri dengan tingkat kematian yang mengkhawatirkan.
Dengan capaian imunisasi yang rendah, terutama di Pidie, kasus difteri cenderung meningkat.
Imunisasi menjadi kunci utama pencegahan, dengan peningkatan upaya imunisasi dasar dan lanjutan.

Malaria
Penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Pada Aceh, terkait dengan aktivitas pertambangan dan perambahan hutan.
Kasus malaria masih relevan di Aceh, terutama di kawasan tambang. Pada 2023, terdapat 141 kasus malaria, dengan Aceh Besar sebagai wilayah tertinggi tepatnya dikawasan Lembah Seulawah dan Kuta Cot Glie, Dimana kasusnya ditemukan pada mereka perambah hutan.
Pencegahan mencakup penggunaan kelambu, kuras bak mandi, dan penggunaan krim antinyamuk. Kesadaran masyarakat dan pengelolaan lingkungan menjadi kunci dalam menekan penyebaran malaria.

Influenza
Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus yang bermutasi. Gejala umum melibatkan hidung tersumbat, batuk, dan demam.
Meskipun influenza dianggap tidak berbahaya saat ini, mutasi virus dapat membawa dampak serius. Penularan terjadi melalui percikan air liur saat bersin atau batuk.
Pencegahan mencakup menjaga jarak, mencuci tangan, dan penggunaan masker bagi penderita influenza.
Tuberkulosis
Penyakit infeksi saluran pernapasan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularan melalui udara dan melibatkan gejala seperti batuk berdahak.
Tuberkulosis terus meningkat, dengan 11,050 temuan baru pada tahun 2022 dan 10,500 temuan hingga Oktober 2023. Alat tes cepat molekuler memainkan peran penting dalam deteksi dini. Pencegahan melibatkan menjaga jarak dari penderita, mendapatkan vaksinasi BCG, dan perkuatan daya tahan tubuh.

Pertusis
Batuk rejan atau pertusis adalah jenis infeksi saluran pernafasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diiringi suara tarikan nafas tinggi yang khas dan berkepanjangan.
Kasus pertusis muncul kembali setelah beberapa tahun. Capaian imunisasi yang rendah menjadi penyebabnya. Anak-anak bayi menjadi kelompok rentan, dan imunisasi pada bayi menjadi kunci pencegahan.
DBD
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Gejala DBD yang terlambat dikenali dan diobati dapat mengakibatkan perdarahan dalam berbahaya. Maka dari itu, butuh upaya pencegahan demam berdarah atau DBD dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas.
Pencegahan mencakup pemberantasan sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan perlindungan diri dari gigitan nyamuk.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada organ hati. Infeksi hepatitis biasanya disebabkan oleh virus hepatitis. Virus ini memiliki lima tipe utama yang disebut dengan tipe A, B, C, D, dan E. Kelimanya menular dengan cara yang berbeda dan menyebabkan jenis-jenis penyakit yang berbeda pula.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, Memastikan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan matang dan bersih, Menghindari kontak dengan orang yang sakit dan kurangi mobilitas.
Campak
Campak, penyakit yang sangat menular, dapat dicegah melalui vaksinasi dini pada anak. Capaian imunisasi yang tinggi menjadi kunci pencegahan.
Mengenali berbagai jenis penyakit menular dan memahami langkah-langkah pencegahan menjadi langkah awal penting dalam menjaga kesehatan masyarakat Aceh. Dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan penyebaran penyakit dapat ditekan, dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.[Adv]




















