Habanusantara.net, Cut Rezky Handayani, SIP, MM, Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, membuka secara resmi program pembinaan dan peningkatan industri gerabah di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya.
Pembinaan ini dianggap sebagai langkah strategis Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam menghadapi tantangan ekonomi kreatif di tengah goncangan inflasi. Cut Rezky menyatakan bahwa program tersebut merupakan bagian integral dari upaya penguatan sektor ekonomi kreatif untuk masyarakat setempat.
“Program ini sangat penting bagi Pemkab Aceh Besar dalam meningkatkan sektor ekonomi masyarakat di tengah hantaman badai inflasi,” ujar Cut Rezky.
Gerabah dipilih sebagai fokus pembinaan karena masih diminati oleh masyarakat sebagai industri kreatif. Cut Rezky percaya bahwa program ini dapat menjadi peluang usaha yang efektif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Menurut Cut Rezky, Gampong Lamche dipilih sebagai pilot project untuk peningkatan industri kreatif berbasis masyarakat. Ini akan menjadi contoh bagi gampong-gampong lain di Aceh Besar, dengan pembinaan yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat.
“Sampai saat ini gerabah masih diminati oleh orang banyak, jadi, ini sebuah peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Cut Rezky berharap agar masyarakat Lamche yang mengikuti pembinaan ini dapat berinovasi dengan baik, tidak hanya memproduksi beulangong, tetapi juga vas bunga dan produk lainnya yang sesuai dengan tren saat ini.
“Tentu saja targetnya adalah pasar luas, jadi kita minta masyarakat mampu mengembangkan inovasi produk yang dijalani dalam pembinaan ini, tentu saja produk tersebut sesuai dengan perkembangan, kekinian itu penting,” tegas Cut Rezky.
Ia juga menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh pemateri. Cut Rezky menginginkan hasil yang optimal dari program ini dan bahkan berencana untuk mendatangkan pemateri dari luar Aceh untuk memberikan sentuhan akhir pada produk yang dihasilkan.
“Mohon kepada perangkat gampong Lamche untuk mendukung program ini berjalan dengan baik. Keuchik diharapkan terus mendorong semangat masyarakat dalam mengikuti pelatihan ini,” pinta Cut Rezky.
Ketua Panitia, Enni Zusniati, SE, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 10 orang masyarakat Lamche, dengan durasi waktu pelatihan selama 8 hari, setiap harinya 8 jam. Setelah pelatihan, hasil karya peserta akan dipromosikan dan dipasarkan melalui galeri Dekranasda Aceh Besar.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Diskopukmdag Aceh Besar, Trizna Darma, ST, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Abdullah, SSos, serta Sekcam Kuta Baro, Khadiani, ST. (SA)