Diantaranya terkait upaya penurunan kematian ibu dan anak, pencegahan penyakit menular termasuk pemberian imunisasi, dan permasalahan gizi.
Menurutnya, Kolaborasi dunia akademisi dan praktisi sangat diperlukan dalam hal peningkatan kapasitas yang berkelanjutan, pengabdian masyarakat, edukasi masyarakat untuk perubahan perilaku dan keterlibatan dalam menjaga kesehatan, serta advokasi berbasis bukti dari kajian-kajian yang dihasilkan oleh para akademisi.
Hadir pada kegiatan konferensi, Direktur RSUZA Banda Aceh mewakili Pemerintah Aceh, perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, RSIA Provinsi Aceh, unsur Muspida, Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh, Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Pengurus Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Kota Sabang.



















