“Kita tentu amat bersyukur dengan capaian hasil di lahan demplot ini. Sebab, hasilnya menunjukkan angka yang luar biasa. Saya yakin, kita bisa menjadikan Aceh Tamiang sebagai lumbung bawang merah di Aceh. Paling minimal, petani-petani kita mampu menjadi pemasok utama, produsen bawang merah di daerah sendiri. Terlebih, bila mengacu pada harga jual hari ini, bawang merah menjadi kian menarik untuk dikembangkan,” ucap Wabup.
Sebelumnya, Wabup mengatakan, latar belakang usaha mengembangkan bawang merah di Aceh Tamiang adalah hasil kajian mendalam Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan terhadap kebutuhan dan rantai pasok/tata niaga bawang merah di Bumi Muda Sedia. Hasil itu, kemudian diajukan dalam suatu proposal uji coba pengembangan bawang merah di beberapa lokasi yang representatif sebagai areal pertanaman golongan umbi-umbian tersebut.



















